Mohon tunggu...
Hariyanto Imadha
Hariyanto Imadha Mohon Tunggu... wiraswasta -

A.Alumni: 1.Fakultas Ekonomi,Universitas Trisakti Jakarta 2.Akademi Bahasa Asing "Jakarta" 3.Fakultas Sastra, Universitas Indonesia,Jakarta. B.Pernah kuliah di: 1.Fakultas Hukum Extension,UI 2.Fakultas MIPA,Universitas Terbuka 3.Fakultas Filsafat UGM C.Aktivitas: 1.Pengamat perilaku sejak 1973 2.Penulis kritik pencerahan sejak 1973

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Jakarta: Sistem Ganjil Genap Perlu Didukung e-STNK

8 Desember 2012   16:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:59 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

PENYEBAB kemacetan lalu lintas, terutama di Jakarta yaitu, pertambahan kendaraan ibarat deret ukur, sedangkan pertambahan jalan ibarat deret hitung. Sampai kapanpun tidak akan tercapai titik temu. Maka salah satu solusi radikal yaitu penerapan sistem plat nomor ganjil-genap. Pro kontra pasti ada. Namun kalau mengikuti suara kontra, kemacetan justru akan semakin menjadi-jadi. Sedangkan kalau mengikuti suara pro, akan mempunyai banyak kelebihan. Antara lain, kemacetan berkurang sekitar 40%, kecepatan kendaraan bertambah, menghemat BBM, mengurangi polusi dan lain-lain. Sistem ini tentu saja dimulai dari jalan-jalan tertentu sebagai uji coba.

Mereka yang kontra tentu akan mengatakan bahwa sistem tersebut bisa diakali. Misalnya, membeli mobil/motor lagi sehingga punya mobil/motor dengan plat nomor genap dan ganjil. Atau bahkan menggunakan plat nomor palsu. Harus dicatat bahwa, sistem genap-ganjil tentu akan didahuli penambahan transportasi umum dalam jumlah yang memadai. Kemudian akan disusul dengan kenaikan pajak mobil/motor pribadi, pelarangan penggunaan mobil/motor usia tua (kecuali mobil/motor antik pada hari-hari tertentu). Kabarnya, pada tahap awal sistem ini akan menggunakan sistem stiker yang ditempel di plat nomor, yaitu warna merah dan hijau.

Memang, lebih bagus lagi kalau pemerintah pusat/kepolisian mengeluarkan STNK jenis baru, yaitu e-STNK (electronic STNK) yang dilengkapi microchips seperti pada e-KTP. Di mana tiap mobil/motor akan memasuki jalan tertentu harus memasukkan e-STNK ke scanner khusus dan palang pintu akan terbuka secara otomatis dan tertutup secara otomatis setelah mobil/motor melewati jalan tersebut. Tujuannya, untuk efisiensi dan menghindari adanya penggunaan plat palsu. Tentu ini bisa dilaksanakan secara bertahap untuk jangka menengah dan panjang. (Hariyanto Imadha).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun