Mohon tunggu...
Hariyanto Imadha
Hariyanto Imadha Mohon Tunggu... wiraswasta -

A.Alumni: 1.Fakultas Ekonomi,Universitas Trisakti Jakarta 2.Akademi Bahasa Asing "Jakarta" 3.Fakultas Sastra, Universitas Indonesia,Jakarta. B.Pernah kuliah di: 1.Fakultas Hukum Extension,UI 2.Fakultas MIPA,Universitas Terbuka 3.Fakultas Filsafat UGM C.Aktivitas: 1.Pengamat perilaku sejak 1973 2.Penulis kritik pencerahan sejak 1973

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Jakarta: Perlu Penataan Transportasi Umum Kota Jakarta

19 Oktober 2012   10:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:38 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA sebagai ibukota negara Indonesia seharusnya memberikan contoh yang baik bagi kota-kota lain, terutama dalam hal pengelolaan transportasi umum. Terutama bus kota, Kopaja, Metromini dan semacamnya. Selama in mereka berhenti di mana saja, menaikkan dan menurunkan penumpang di mana saja,yang berakibat menambah kemacetan lalu lintas. Kondisi kendaraannya juga sudah banyak yang tua, kursi jebol dan pelayanan yang buruk. Pantaslah, banyak warga Jakarta yang akhirnya memilih menggunakan mobil pribadi atau motor pribadi dibandingkan naik transportasi umum yang pelayanannya secara umum masih buruk.

Idealnya, semua bus kota, Kopaja maupun Metromini meniru manajemen bus TransJakarta. Antara lain lantai bus yang tinggi dan lantai halte yang juga setinggi lantai bus TransJakarta. Oleh karena itu secara bertahap bus kota, Kopaja dan Metromini juga perlu diremajakan dan diganti dengan yang laintainya tinggi dan bisa dilakukan dengan cara memodifikasi. Dengan kata lain, contohlah bus mini TransYogya yang mirip bus TransJakarta. Dengan demikian semua halte di Jakarta juga harus direnovasi, ditinggikan dan berada tepat di pinggir jalan. Bisa juga dibangun halte mini yang hanya memuat beberapa orang saja. Jika memungkinkan, perlu juga kota-kota penyangga memiliki bus TransBogor, TransDepok, TransTangerang, dan TransBekasi dengan tarif sama dengan TransJakarta dan menghubungkan kota-kota penyangga dengan Jakarta dan menyambung dengan halte yang merupakan jaringan TransJakarta.

Jika semua transportasi umum di Jakarta mempunyai pola yang sama, yaitu berlantai tinggi dengan halte yang berlantai tinggi pula, maka semua transportasi umum akan menaikkan dan menurunkan penumpang di halte. Sedikit banyak bisa mengurangi kemacetan lalu lintas. Saya yakin Jokowi-Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur baru, sudah memikirkan semua hal yang berhubungan dengan transportasi umum. Semoga Jakarta benar-benar berubah menjadi lebih baik. (Hariyanto Imadha).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun