TAHUN 2012 ini sekitar 900 pemudik tewas di jalan raya saat mudik. Sebagian besar di Pulau Jawa. Dan erbesar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, terutama yang melewati jalur pantura maupun jalur Selatan. Sebagian besar adalah pemudik motor. Dan sebagian besar disebabkan faktor “human error” atau kesalahan manusia dan sebagian karena padatnya lalu lintas. Mereka mudik memakai motor bukan hanya pertimbangan ekonomi, melainkan juga pertimbangan praktis karena di kota tujuan transpotasi umum (becak,ojek,taksi) tentu akan menghabiskan banyak biaya. Bahkan ada kemungknan sulit mendapatkan transportasi tersebut karena pengemudinya juga banyak yang mudik. Ada baiknya pemerintah mempersiapkan lebaran yang nyaman untuk lebaran tahun depan. Yaitu, menambah dua-tiga gerbong kereta api (antarprovinsi) khusus untuk motor yang sebelumnya harus dikosongkan tangki BBM-nya. Juga mewajibkan semua bus antarprovinsi bekerja sama dengan truk yang berfungsi mengangkut motor. Supaya biaya bisa murah, tiap penumpang yang membawa motor dapat subsidi antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000. Total subsidi pergi-pulang sekitar Rp 1 triliun. Lebih baik lagi kalau bus gandeng yang sedang dipoduksi PT Inka, bagian belakangnya didsain khusus untuk mengangkut motor. Jadi, solusi terbaik untuk pemudik motor yaitu: (1).penambahan gerbong khusus motor pada rangkaian kereta api, (2).mewajibkan bus antarprovinsi bekerja sama dengan truk khusus motor (3).Dan menggunakan bus gandeng buatan PT Inka di mana bagian belakang didesain khusus motor. Selanjutnya mudik motor dilarang dan hanya boleh di dalam satu provinsi saja.Langkah seperti itu perlu, sebab tahun depan jumlah pemudik motor akan bertambah lagi. (Sumber foto: indonesiainfrastructurenews.com). Hariyanto Imadha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H