KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI PENDIDIKAN
Oleh : Agus Hariyanto
Guru SDN Klodan 4, Kecamatan Ngetos, Kab. Nganjuk
A.PERKEMBANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT
Istilah Knowledge management pada awalnya berkembang dalam organisasi Profit oriented atau organisasi yang mengejar keuntungan dalam hal ini adalah perusahaan. Awal berkembangnya di Negara-negera Eropa yang kemudian berkembang di Amerika dan Asia. Perkembangan ini diawali dengan keresahaan perusahaan yang sering kehilangan orang-orang terbaiknya yang pindah ke perusahaan yang lebih menjanjikan gaji dan fasilitas yang lebih baik, padahal orang yang pindah tersebut adalah orang yang terbaik yang menguasai berbagai pengetahuan dan strategi dalam pengembangan perusahaan. Sehingga ketergantungan perusahaan pada orang tersebut sangat besar. Dengan kehilangan orang tersebut praktis perusahaan yang kehilagan orang tersebut akan menyebabkan perusahaan itu mengalami kemunduran, dan perusahaan yang mendapatkan orang tersebut akan mengalami kemajuan. Pada akhirya perusahaan menyadari perlunya sebuah Knowledge Management atau pengelolaan pengetahuan untuk mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap orang-orang terbaiknya. Dengan pengelolaan pengetahuan karyawan terbaik perusahaan akan berbagi dan sharing pengetahuan dengan keryawan yang lain, sehingga ketika orang tersebut akan meninggalkan perusahaan maka pengetahuan dan kemampunnya sudah dia tinggalkan dan sudah dikuasai oleh orang yang lain, sehingga efek kehilangan orang yang terbaik akan dapat di minimalisir.
Dalam perkembangan pengelolaan pengetahuan juga masuk dalam organsiasi-oerganisasi yang non profit oriented atau organsiasi publik seperti pemerintahan dan organiasi pendidikan. Jepang merupakan Negara yang pertama menerapkan konsep pengeloaan pengetahuan dalam organisasi Pendidikan yang dikembangankan oleh pakar psiklogi Nonaka Takeuchi. Dalam perkembangan selanjutnya mulai awal tahun 2000 Dua universitas besar di Indonesia mengadopsi pengelolaan pengetahuan dalam organosasi lembagnya dua universitas tersebut adalah Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada. Dan pada tahun 2011 Kementrian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi membuat aturan tentang Pengelolaan Manajemen (Knowledge Management) dalam organisasi Pemerintah termasuk di dalamnya adalah organisasi pendidikan yaitu sekolah.
B.PENTINGANYA KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM PENDIDIKAN
Dalam dunia pendidikan mulai dari pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi pengeloaan pengetahuan memegang peranan yang sangat penting karena dapat mengurangi ketergantungan lembaga pendidikan terhadap orang-orang tertentu. Terkadang dalam organisasi sekolah ada 1 atau 2 orang guru yang sangat mampu dan kompeten, sehingga semua pekerjaan sekolah mulai dari kurikulum, laporan sekolah, sampai laporan keuangan sekolah akan dipegang oleh 1 orang guru yang dianggap mampu tersebut, hal ini sering terjadi dalam lembaga pendidikan khususnya pendidikan dasar dikarenakan keterbatasan personil yang ada sehingga jika ada guru yang dianggap mampu maka semua pekerjaan akan diserahkan kepada guru tersebut, hal ini diperparah dengan tidak adanya sharing pengetahuan dan pelatihan yang hanya diserahkan pada orang yang dinggap mampu tersebut. Sehingga ketergantungan sekolah dengan guru tersebut menjadi sangat besar.
Menjadi pertayaan besar lalu jika guru tersebut harus mutasi ke sekolah yang lain, bagaimana dengan nasib sekolah yang ditinggalkan tersebut?, karena guru tersebut mambawa semua pengetahuannya ke lambaga sekolah yang baru. Hal tersebut akan baik bagi sekolah yang mendapatkan guru tersebut dan manjadi buruk bagi sekolah yang ditinggalkan tersebut karena guru tersebut pergi bersama pengetahuan dan kemampuannya tanpa meninggalkan kemampuannya di sekolah yang lama, akibatnya bisa ditebak sekolah yang ditinggalkan mengalami kemunduran yang sangat drastis. Dalam ilmu ekonomi guru tersebut seperti barang anelastic atau tidak dapat tergantikan dengan barang yang lain. Guru yang anelastic dalam organisasi sekolah akan mempunyai nilai tawar yang sangat tinggi terhadap semua kebijakan sekolah, sehingga terkadang keberadaan guru tersebut lebih penting dari pada keberadaan kepala sekolah tentunya hal ini menjadi ironis.
Untuk menyikapi hal tersebut diperlukan strategi berbagi pengetahuan oleh kepala sekolah agar jika guru tersebut pindah tidak menimbulkan efek yang luar biasa dalam organisasi sekolah tersebut dan agar pengetahuan tentang sekolah tidak hanya dimiliki oleh 1 orang guru tetapi terdistribusikan dengan guru yang lain sehingga ketergantungan yang berlebihan terhadap guru tersebut manjadi berkurang dan dapat menjadikan sekolah manjadi lebih siap dalam mengahadapi persaingan di masa yang akan datang karena kemampuan yang merata dari semua gurunya.
C.STRATEGI KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI SEKOLAH
Kepala sekolah selaku manajer dan leader di sekolah harus mempunyai strategi Knowledge Management agar sekolah tidak hanya bergantung pada 1 orang guru, yang pada akhirnya kemajuan sekolah yang menjadi cita-cita organisasi sekolah dapat terwujud. Adapun strategi yang dapat dilakukan kepala sekolah adalah sebagai berikut:
1.Budayakan Knowledge Sharing di sekolah
Membudayakan knowledge sharing atau berbagi pengetahuan di sekolah harus dimulai dengan kepemimpinan yang baik dari kepala sekolah yang memberikan contoh yang mau berbagi pengetahuan yang dia miliki dengan guru, sehingga diharapkan guru juga melakukan hal yang sama dengan mau berbagi pengetahuan dengan guru yang lain,yang pada akhirnya budaya berbagi pengetahuan dapat terjadi di sekolah.
2.Pemberdayaan guru dengan seimbang
Pemberdayaan di sekolah dapat dilakukan dengan membagi tanggung jawab di sekolah dan jika ada kursus atau penataran terhadap guru hendaknya kepala sekolah dengan bijak dapat mendelegasikan secara bergantian sehingga kemampuan guru yang ada menjadi seimbang. Pemberdayaan ini juga dapat menjadikan sekolah lebih harmonis karena guru merasa kepala sekolah tidak pilih kasih terhadap 1 orang guru saja dan guru menjadi ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan sekolah.
3.Mendelegasikan tugas dalam tim
Tim kerja dibutuhkan dalam sharing knowledge karena dengan bekerja dalam tim berbagi pengetahuan akan lebih cepat terjadi, karena berdasarkan penelitian psikologi 80% orang akan mencari informasi dengan menanyakan ke orang secara langsung dari pada mencari di buku atau sumber informasi yang lain, sehingga dengan kerja tim guru akan lebih sering bertanya dan bekerja sama. Dengan kerja tim sharing knowledge akan lebih cepat terjadi diantara guru-guru yang ada dalam 1 tim kerja tersebut dan pengetahuan akan menjadi milik tim bukan 1 orang guru saja.
4.Mengeksplisitkan pengetahuan
Pengetahuan dibagi menjadi dua, pertama pengetahuan yang bersifat tacid adalah pengetahuan yang masih ada dalam benak seseorang sehingga tidak tampak dan yang mengetahui adalah orang yang memiliki pengetahuan tersebut. Contohnya pengalaman mengajar guru, strategi mengajar guru. Kedua adalah pengetahuan yang bersifat eksplisit adalah pengetahuan yang sudah terdokumentasikan dengan baik seperti catatan, teori mengajar, teori pembelajaran, sehingga peran sekolah adalah mamberikan fasilitas kepada guru untuk mengeksplisitkan pengetahuan yang ada di benaknya sehingga dapat dilihat dan dipelajari oleh guru yang lain, sehingga jika guru tersebut pindah maka pengetahuan yang dia miliki dapat dipelajari dan tertinggal di sekolah tersebut.
5.Dukungan Teknologi Informasi
Untuk mengeksplisitkan pengetahaun fasilitas teknologi informasi memegang peran yang sangat penting karena dengan teknologi informasi pengetahuan yang sudah terdokumentasikan akan dapat disimpan baik dalam hard copy berupa catatan dan soft copy yang berupa file, semoga dengan sedikit pengetahuan tentang Knowledge Management akan membuat kita lebih menyadari pentingnya pengelolaan pengetahuan dalam organisasi sekolah, semoga.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H