Mohon tunggu...
Hariyadi Prabowo
Hariyadi Prabowo Mohon Tunggu... Akuntan - Finance Manager di Industri Asuransi, Transformasi Menuju Tantangan Baru

15 tahun mengukir jejak di bidang keuangan. Kandidat karyawan terbaik dengan catatan promosi berkelanjutan dan kepemimpinan flagship project. Saya menemukan gairah dalam menulis, memperluas pengetahuan, dan mengasah kecerdasan kritis. Ada banyak cerita di balik perjalanan karier yang ingin saya bagi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Seni Mengelola Perbedaan Sudut Pandang

27 September 2024   21:35 Diperbarui: 27 September 2024   21:51 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Sudut Pandang Dari Orang Lain

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali harus menghadapi berbagai sudut pandang dari orang-orang di sekitar kita, seperti rekan kerja, atasan, pasangan, anak-anak, atau tetangga. Perbedaan sudut pandang ini bisa memicu konflik, dan penting bagi kita untuk tahu cara mengelolanya dengan bijak agar bisa mencapai solusi yang menguntungkan semua pihak. Berikut adalah beberapa langkah elegan dan cerdas untuk mengelola perbedaan sudut pandang.

Mengidentifikasi Pihak yang Terlibat Langkah pertama dalam mengelola konflik adalah mengidentifikasi siapa saja yang terlibat. Penting untuk memahami keinginan, nilai-nilai, kepribadian, perasaan, dan sumber daya masing-masing pihak. Melihat situasi dari perspektif semua pihak yang berbeda dapat meningkatkan peluang kita untuk berhasil mengelola konflik.

Mencari Tahu Sumber Konflik Konflik tidak muncul begitu saja; mereka memiliki penyebab tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa konflik bisa berasal dari perbedaan dalam komunikasi, struktur, atau kepribadian. Perbedaan komunikasi bisa timbul dari kesulitan semantik, kesalahpahaman bahasa, atau overload komunikasi. Perbedaan struktural muncul dari struktur organisasi yang menciptakan masalah integrasi dan konflik kepentingan. Sementara perbedaan kepribadian sering disebabkan oleh chemistry yang tidak seimbang antar individu.

Lima Opsi Resolusi Konflik Setelah mengetahui sumber konflik, kita perlu mencari solusi yang tepat. Ada lima opsi resolusi konflik yang bisa dipertimbangkan:

  1. Menghindar (Avoidance): Terkadang, menghindari konflik adalah pilihan terbaik, terutama jika isu yang memicu konflik sepele atau situasi masih memerlukan waktu untuk mereda. Juga, ketika potensi kerusakan lebih besar daripada manfaat yang dapat diperoleh dari sikap agresif.

  2. Akomodasi: Strategi ini melibatkan pengorbanan diri untuk menjaga hubungan yang harmonis. Cocok ketika isu tidak terlalu penting atau ketika kita ingin membangun reputasi positif di mata mitra kerja.

  3. Memaksa (Forcing): Mengabaikan kepentingan pihak lain untuk memenuhi keinginan kita. Cocok ketika keputusan harus diambil cepat atau tindakan yang tidak populer perlu dilakukan.

  4. Kompromi: Masing-masing pihak memberikan konsesi untuk mencapai kesepakatan bersama. Cocok saat pihak-pihak berada pada kekuatan yang seimbang atau untuk isu kompleks yang membutuhkan solusi sementara.

  5. Kolaborasi: Mencapai solusi win-win melalui dialog intens dan diskusi terbuka. Pilihan ini cocok ketika isu sangat penting dan semua pihak berkomitmen untuk mencapai solusi menguntungkan semua.

Dengan memahami perbedaan sudut pandang, mencari akar konflik, dan memilih opsi resolusi yang sesuai, kita dapat mengelola konflik dengan bijak dan mencapai solusi optimal.

Hariyadi Prabowo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun