Mohon tunggu...
Stefanus Hari Triyatmo
Stefanus Hari Triyatmo Mohon Tunggu... Freelancer - WTC - Writer, Trainer and Coach

Vita est Semper Renovanda - Hidup selalu diperbaharui

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

16 Oktober 2016

21 Desember 2024   08:02 Diperbarui: 21 Desember 2024   08:02 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 16 Oktober 2016 menjadi awal dari sebuah kisah yang tak terduga bagi Rio, Lusi, dan Rini. Pernikahan Rio dan Lusi yang telah berlangsung selama tiga belas tahun sebenarnya sudah lama berada di ambang kehancuran. Hubungan mereka dipenuhi ketegangan, komunikasi yang dingin, dan jarak emosional yang semakin melebar. Di tengah prahara itu, Rini, sahabat dekat Lusi, datang dengan kisahnya sendiri.

Rini, yang sudah menikah selama dua belas tahun, mendapati suaminya berselingkuh dengan mantan pacarnya. Dengan hati yang hancur, ia meminta Lusi untuk bertemu dan berbagi cerita. Namun, bagi Rio, yang waktu itu ikut mendengarkan perbincangan mereka, membawa arah yang tak disangka-sangka. Rio, yang tiba-tiba merasa ada sesuatu yang berbeda ketika melihat Rini. Dalam sekejap, dia jatuh cinta pada pandangan pertama. Rio mengamati Rini memakai baret rajutan berwarna coklat, berbalut syal ungu di lehernya, wajah oval dengan dagu panjang, ciri khas perempuan idamannya, seperti sosok Paramitha Rusady, artis idolanya. Kalau ini kualitas KW Super, batin Rio.

Sejak hari itu, hubungan antara Rio dan Rini semakin erat. Rio menawarkan bahunya sebagai tempat Rini bersandar, memberikan perhatian yang selama ini ia tidak berikan kepada istrinya. Rini merasa nyaman dengan Rio, yang seolah mengerti segala kesedihannya tanpa banyak bicara. Namun, perhatian Rio ini justru menjadi pengabaian bagi Lusi, yang semakin tenggelam dalam kebingungannya sendiri. Sementara itu, Lusi tidak menyadari bahwa sahabatnya dan suaminya semakin dekat. Dalam kebisuan perasaan, Rio dan Rini mulai menjalin hubungan yang lebih dari sekadar persahabatan.

Empat tahun setelah 16 Oktober, tepatnya Januari 2020. Pernikahan Rini dengan suaminya akhirnya hancur. Suami menggugat cerai Rini, memilih hidup bersama dengan perempuan itu. Merasa dikhianati dan kehilangan kepercayaan, Rini jatuh dalam stres dan depresi yang berkepanjangan. Hari-hari yang ia lewati dipenuhi dengan rasa putus asa, hingga suatu saat dokter mendiagnosisnya dengan tumor jinak di otaknya. Dunia Rini terasa runtuh, tetapi Rio tetap setia di sisinya. Ia menjadi penopang utama Rini, memberikan dorongan untuk berdamai dengan diri sendiri, memaafkan masa lalu, dan mencintai dirinya lagi. Setiap kali Rini merasa kehilangan harapan, Rio ada untuk mengingatkannya bahwa hidup masih berharga.

Di sisi lain, Lusi mulai menyadari bahwa pernikahannya benar-benar kehilangan arah. Hubungan yang pernah terasa hangat kini hanya menjadi sisa-sisa formalitas tanpa makna. Setelah delapan tahun hidup dalam ketidakpastian, ia akhirnya memutuskan untuk menceraikan Rio. Keputusan itu membuat Rio bebas, tetapi ia tidak lantas mengejar kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, Rio memilih untuk mendampingi Rini melewati masa-masa sulit. Bagi Rio, melihat Rini menemukan kembali semangat hidup adalah bentuk cinta yang paling tulus. Dengan sepenuh hati, ia memprioritaskan kesembuhan Rini di atas segalanya.

Dengan perjalanan hidup yang penuh liku, Rio memutuskan untuk memperbaiki dirinya sendiri. Ia mulai merenungkan apa arti kebahagiaan sejati, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitarnya. Rio belajar untuk menjadi versi terbaik dari dirinya dan menjalani hidup dengan lebih bermakna. Ia mulai membaca buku, menghadiri seminar, dan mengeksplorasi hal-hal baru yang membuatnya merasa hidup kembali. Di sisi lain, Rini perlahan bangkit dari keterpurukannya, mengatasi rasa sakit fisik dan emosional yang selama ini membelenggu. Rio menjadi saksi dari setiap langkah kecil yang diambil Rini menuju pemulihan.

Meskipun hubungan Rio dan Rini tidak pernah secara resmi menjadi sebuah pernikahan, mereka menemukan arti cinta yang sejati: menjadi pendamping yang setia di tengah badai kehidupan. Bagi Rio, kebahagiaan Rini adalah kebahagiaannya, dan ia akan terus berada di sisinya, apa pun yang terjadi. Dalam keheningan malam atau di tengah keramaian, mereka saling menguatkan, menemukan ketenangan dalam kehadiran satu sama lain. Cinta mereka mungkin tidak terbungkus dalam janji resmi, tetapi dalam hati mereka, cinta itu selalu ada, tumbuh dan berkembang dalam setiap momen yang mereka lalui bersama.

Sabtu, 21 Desember 2024

MH Triyatmo

WTC - Writer Trainer Coach

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun