Mohon tunggu...
Yusuf Haris
Yusuf Haris Mohon Tunggu... Operator - Karyawan swasta

Bukan ahli hanya ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teguh

9 Juli 2023   06:26 Diperbarui: 9 Juli 2023   06:55 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Anggap saja aku batu karang di tepi lautan yang sedang di terpa ombak penolakan
Begitulah teguh nya rasa ini hingga rela berulang kali terhempas
namun memilih tetap tegak walau sering membuat ku tersedu ketika menghela nafas

Orang bilang ku sedang menghinakan diri
Namun sungguh tiada kata berjuang jikalau menyerah hanya satu pilihan pasti
Orang bilang aku tak menghargai diri
Namun mereka tak tahu bahwasanya ketulusan tak pernah terperikan tapi tersirat dan menguatkan hati

Membuang masa dengan percuma bukan kalimat yang tepat menggambarkan itu semua
Tapi mengisi hari penuh dengan asa demi menanti hasil yang penuh makna
Kata nya diri ini terlalu memaksa
Bukan, aku hanya percaya bahwa tuhan seperti apa yang aku sangka

Baca juga: Rumit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun