Pewarna buatan atau sintetis banyak digunakan masyarakat karena memiliki harga yang murah, mudah didapatkan, serta memiliki varian warna yang menarik dibandingkan pewarna makanan alami. Pewarna makanan digunakan dalam makanan dan minuman yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Meskipun banyak digunakan oleh masyarakat karena mudah didapatkan, pewarna buatan memiliki efek buruk jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Penggunaan terus-menerus pewarna buatan ini akan mengakibatkan penumpukan zat dalam tubuh yang dapat menganggu fungsi organ tubuh, terutama ginjal dan hati. Zat pewarna makanan buatan dapat memicu berbagai macam penyakit mulai dari tumor hingga kanker. Untuk mengurangi penggunaan pewarna buatan tersebut kita bisa menggantinya dengan pewarna alami. Bunga telang adalah salah satu pewarna alami alternatif pengganti untuk makanan dan minuman.
Bunga telang, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Clitoria ternatea merupakan salah satu tanaman herbal yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Saat ini, penggunaan pewarna buatan dalam makanan dan minuman telah menjadi gaya hidup bagi beberapa kalangan, namun ada kesadaran yang meningkat tentang potensi bunga telang sebagai alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Salah satu keunggulan utama bunga telang adalah kemampuannya untuk memproduksi warna biru yang cerah dan indah. Warna ini dihasilkan dari pigmen antosianin yang terkandung dalam kelopak bunga. Antosianin memiliki sifat antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan, sehingga penggunaan bunga telang sebagai pewarna alami tidak hanya memberikan nilai estetika, tetapi juga nilai gizi tambahan.
Warna biru pada bunga telang dapat memberikan manfaat dalam pengolahan makanan dan minuman. Pemanfaatan bunga telang digunakan pada makanan dan minuman yang berpotensi sebagai pewarna alami dan dapat menggantikan warna sintetis. Bunga telang ini menjadi solusi inovatif dalam mengurangi penggunaan pewarna buatan. Solusi inovatif ini selain menyehatkan karena memiliki banyak manfaat tetapi juga menarik perhatian konsumen karena pada saat ini penggunaan bunga telang sebagai pewarna masih jarang ditemukan. Â Berikut contoh penggunaan bunga telang sebagai pewarna makanan dan minuman, yaitu teh bunga telang, larutan bunga telang, sirup telang, klepon bunga telang, sponge cake, dan dadar gulung.
Selain itu, bunga telang juga memberikan keunggulan dari segi keberlanjutan. Banyak pewarna buatan dihasilkan melalui proses industri yang memerlukan energi dan sumber daya alam yang signifikan. Di sisi lain, bunga telang adalah tanaman yang relatif mudah ditanam dan dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Proses pengolahannya pun tidak rumit, sehingga dapat mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari produksi makanan dan minuman. Dengan mengadopsi penggunaan pewarna alami seperti bunga telang, kita turut berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Dari sisi ekonomi, penggunaan bunga telang sebagai pewarna alami juga memiliki potensi yang signifikan. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan produk alami dan organik telah meningkat secara drastis. Ini membuka peluang bagi petani untuk menanam bunga telang dan menjadikannya sebagai sumber pendapatan tambahan. Dengan dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait, industri pertanian lokal dapat berkembang, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, serta memperkuat ketahanan pangan. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi produk yang lebih sehat juga akan mendorong pertumbuhan pasar untuk produk berbasis bunga telang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H