Seperti biasa, setiap hari Selasa pagi aku mengikuti kelas mata kuliah Psikologi Abnormal. Materi pagi tadi mengingatkan aku pada film india yang berjudul “U Me Aur Hum” dibintangi oleh Kajol dan Ajay Devgan. Aku sangat senang sekali menonton film india, terutama film-film yang menginspirasi. Pemeran dalam film ini, yakni Kajol, dia menderita penyakit yang kadang-kadang lupa akan aktivitas yang baru saja dilakukan atau biasa disebut penyakit Alzheimer.
Alzheimer merupakan penyakit yang sangat membahayakan dan penyebab utama penyakit Alzheimer ini tidak diketahui. Penderita Alzheimer dapat membahayakan dirinya maupun orang lain, terutama pada keluarga mereka. Yang saya ingat dalam film ini, ketika si Kajol sudah mempunyai keluarga dan tidak lama kemudian mereka dikaruniai seorang anak yang sangat lucu. Setiap hari anak dirawat dan dijaga oleh Kajol, sedangkan Ajay pergi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Bagaimana mungkin seorang penderita Alzheimer dipercayai menjaga bayi walaupun itu anaknya sendiri. Sampai suatu hari, ketika Ajay sedang di kantor, Kajol dan anaknya sedang di rumah dan saudara-saudaranya pergi semua. Ketika Kajol memandikan anaknya, dia berniat meninggalkan anakya sebentar pergi ke dapur untuk melihat air yang dimasaknya. Tiba-tiba di hadapan Kajol ada seekor cicak dan nyamuk sedang kejar-kejaran. Kajol malah asyik melihat dua hewan tersebut dan dia benar-benar lupa kalau sedang memandikan anaknya dan ketika meninggalkan anaknya tadi dia lupa tidak mematikan keran airnya. Keran mengalir terus sampai memenuhi bak mandi yang di dalamnya ada si bayi tersebut. Si bayi berusaha untuk mematikan keran, tapi ya percuma saja kawan,,, namanya juga masih bayi, dia cuma memukul-mukul keran itu.
Kemudian Ajay datang dan dia merasakan sesuatu yang aneh, istrinya kok sendirian, lalu ia menanyakan kepada istrinya, istrinya tidak menjawab. Lalu Ajay melihat dan mencari bayinya ke seluruh ruangan, dan ketika dia membuka kamar mandi, Ajay syok berat mendapati anaknya sudah mengambang di atas bak mandi yang dipenuhi air. Anaknya ternyata sudah meninggal.
Bingung mau menyalahkan siapa, karena si istri juga menderita penyakit Alzheimer. Masih banyak lagi penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kognitif atau otak kita. Seperti penyakit Demensia, seseorang yang menderita penyakit ini terkadang dia lupa siapa nama anaknya, lupa cara memakai baju, celana, dan lupa bagaimana melakukan aktivitas yang biasanya sering dilakukan. Begitu juga dengan penyakit yang satu ini, yaitu Amnesia. Penyakit ini sering digunakan dalam sinetron-sinetron dan biasanya dalam keadaan amnesia dimanfaatkan oleh musuhnya untuk mencelakakan lawan mainnya. Penyakit amnesia adakalanya si penderita melupakan masa-masa sebelum amnesia tetapi ada juga penderita amnesia yang melupakan aktivitas yang baru beberapa menit dilakukan. Mereka yang menderita sepeti nomor dua ini tidak bisa memproduksi atau mengorganisir memori-memori yang baru saja diterimanya.
Maka dari itu, sakit di pikiran dan juga psikis lebih membahayakan daripada sakit secara fisik. Dan saran bagi keluarga yang mempunyai penderita seperti di atas agar selalu mengawasi dan menjaga mereka selalu dalam pandangan kita. Itu saja yang bisa saya tulis dalam artikel kali ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat!!! Amiiinn…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H