Harapannya, kesejahteraan masing-masing negara bisa terangkat, melalui pengoptimalan peran pelaku ekonomi ritel.
Panen Pariwisata
Sekian sektor ekonomi akan terbantu dengan konektivitas pembayaran ini. Salah satunya, ekonomi pariwisata, sektor yang mati suri selama pandemi.
Dua tahun ini, pariwisata Indonesia mulai bangkit. Jumlah perjalanan wisata nasional melanjutkan trend naik. Momentum itu tidak cukup sekedar dijaga, tetapi juga harus diakselerasi. Di situlah sistem pembayaran berperan.
Kemudahan lalu lintas dana sangat membantu percepatan transaksi. Implikasinya adalah laju ekonomi bakal melesat pula.
Ada banyak sektor ritel dalam ekosistem pariwisata yang akan menikmatinya. Sebut saja, transaksi pedagang, hotel, dan restoran.Â
Baik wisatawan maupun pelaku usaha wisata akan gampang melakukan transfer instan, mudah pembayaran di tempat dengan QRIS, dan tentunya konversi kurs yang lebih murah karena tidak tergantung dollar Amerika Serikat.
Tanpa Batas
Begitulah, digitalisasi keuangan telah bertahap menghilangkan sekat antar negara. Batas yang tersisa nantinya adalah teritorial wilayah.
Transaksi borderless patut diakui menyajikan kenyamanan dan masa depan menjanjikan bagi perekonomian bangsa-bangsa. Ke depan, batas yang dianggap penghalang akan semakin didobrak. Digitalisasi ekonomi dan keuanganlah yang menjadi pendobrak itu.
To survive, to avert what we have termed future shock, the individual must become infinitely more adaptable and capable than ever before (Alvin Toffler - Future Shock).