Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Eksplorasi Sisi-Sisi Danau Toba

20 Agustus 2023   22:33 Diperbarui: 21 Agustus 2023   02:19 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Huta Ginjang (Dok. Pribadi)

Danau Toba merupakan hasil letusan supervolcano yang terjadi pada 74.000 tahun yang lalu. Akibat letusan tersebut terjadi kawah besar dan terus menerus diisi air sehingga terjadi danau. Kawasan hasil dampak dari letusan supervolcano Toba menyisakan bentang alam yang khas dan sangat indah.

Itulah sepenggal sejarah terbentuknya Danau Toba yang tertulis di kawasan Huta Ginjang, salah satu sisi Danau Toba. Kaldera terbesar di dunia tersebut telah diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark oleh PBB pada tahun 2020.

Dari situs unesco.org dijelaskan bahwa UNESCO Global Geopark merupakan wilayah geografis tunggal dan terpadu dimana situs dan lanskap geologi yang memiliki signifikasi internasional dikelola dengan konsep holistik meliputi perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan.

Anugerah kecantikan alam yang dilengkapi pengakuan internasional memperkuat magnet pariwisata di Danau Toba. Danau yang dilingkari 7 kabupaten di Sumatera Utara itu memang menawarkan keunikan yang menjanjikan kesan berbeda pada setiap sisinya.

Berikut saya bagikan pengalaman pribadi menjelajahi beberapa sisi danau.

Huta Ginjang, Tapanuli Utara

Boleh dikatakan Huta Ginjang adalah salah satu spot yang menawarkan panorama Danau Toba yang panjang. Dari dataran tinggi tersebut, kita bisa menikmati pemandangan Danau Toba sepenuhnya tanpa penghalang apapun, memanjang dari kanan ke kiri. Di situ pula, kita bisa menemukan informasi edukasi tentang sejarah kaldera Toba.

Letak Huta Ginjang tidak jauh dari Bandara Silangit, sekitar 6 Km ke arah utara. Kondisi jalan dari bandara ke lokasi umumnya ber-aspal mulus dan tidak terlalu ramai kendaraan, sehingga perjalanan menjadi nyaman. Saat menuju ke lokasi tersebut, ada tersebar homestay yang berdampingan dengan rumah warga. Mungkin saja itu pengembangan wisata berbasis kearifan lokal yang menyatu dengan warga.

Saat menyambangi Huta Ginjang, saya kebetulan mengendarai sepeda motor sehingga bisa langsung menghirup udara segar khas dataran tinggi. Sempat juga saya bertemu beberapa orang peseda road bike. Untuk sepeda, rute ini cukup menantang karena cenderung menanjak tapi pesepeda perlu berhati-hati karena kontur jalan yang sedikit berbelok-belok.      

Geosite Sipinsur, Humbang Hasundutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun