Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rio Haryanto dan Wah-nya Jet Darat

15 Agustus 2016   20:55 Diperbarui: 15 Agustus 2016   21:02 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya merupakan penggemar olahraga, termasuk olahraga balap. Namun, saya juga menyadari bahwa olahraga, lagi-lagi termasuk balap, tidak selalu mampu membawa kemaslahatan bagi banyak orang. Hanya segmentasi masyarakat tertentu saja yang menikmatinya, dan mungkin memperoleh keuntungan darinya. Betul, jika ada perwakilan negeri kita berlaga di F1 maka nama ‘Indonesia’ akan disaksikan oleh jutaan penghuni planet bumi. Adapun keuntungan lainnya mungkin hanya dari segi bisnis nama sponsor akan dilihat jutaan mata penggila balap F1. Bangga dan gengsi atas prestasi sah-sah saja tapi itu bukan segala-galanya.

Lalu, bagaiamana nasib Rio?

Kita tetap harus bangga, mendukung, dan menghargai semangat Rio Haryanto di F1. Kita juga perlu menyadari bahwa secara finansial negeri kita memang masih berat untuk menyokong langkah Rio. Tapi bukan berarti langkah Rio berhenti, mungkin masih ada celah pengelolaan manajemen anggaran Negara apabila memungkinkan.

Rio Haryanto masih memiliki peluang di F1. Meski bukan lagi pembalap utama, sebagai pembalap cadangan yang banyak berperan dalam uji coba mobil F1, Rio masih cukup beruntung dapat berinteraksi dan menimba langsung pengalaman gegap gempita F1. Kesempatan berlaga kembali sebagai pembalap utama pun belum tertutu[ sepenuhnya.

Dalam perjalanan bisnis F1, banyak pembalap yang tidak memperoleh bantuan dana dari negaranya. Kelihaian manajemen pembalap untuk mendapatkan sponsor merupakan tantangan terendiri. Selain, yang sudah pasti, kemampuan unjuk kemampuan dari pembalap. Ingat, kemampuan Rio telah menjadi sebagian modal yang mengangkatnya layak berlaga di F1.   

Untuk Mas Rio, kalau memang Indonesia belum mampu membantu secara finansial, dukungan moral seluruh elemen bangsa semoga dapat menguatkan mental mas Rio untuk mengibarkan merah putih di ajang balap dunia…

Kenyataan tidak selalu sejalan dengan harapan meski upaya telah dimaksimalkan karena hanya Tuhan yang menentukan…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun