Mengingat terjadinya penyerangan warga ke Polsek dan Koramil yang berada di Enarotali, Paniai, Papua pada hari Senin (8/12) pada pukul 10.00 WIT kita semua cukup prihatin dengan terjadinya kejadian tersebut. Tentu kita merasa miris mendengar dan membayangkan betapa tragisnya bentrok tersebut.
Bentrok tidaklah perlu dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan apalagi tentang permasalahan tentang keamanan, cukup dengan permusyawarahan yang dilakukan dengan kepala dingin saja dapat meyelesaikan masalah yang besar.
Tapi apa boleh buat, kejadian tersebut telah terjadi karena dipicunya dengan provokasi salah satu masyarakat yang mempunyai pikiran jelek kepada aparat keamanan TNI-Polri dan berpikir tidak adil terhadap NKRI. Bila dilihat dengan ciri-ciri tersebut dapat dijabarkan bahwa provokator itu adalah salah satu pekerja dari salah satu organisasi terlarang yang ada di Papua. Siapa lagi kalau bukan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kita sebagai masyarakat biasa bukan berniat untuk menuduh langsung dari organsasi terlarang tersebut, melainkan kita menilai bahwa dari pemikiran bentrok tersebut adalah anggota OPM yang sebagai dalang dari permasalahan. Pascanya, seluruh anggota OPM tidak ada yang suka dengan adanya NKRI yang mewarnai Papua. Untuk itu mereka selalu memanfaatkan masyarakat agar masuk dalam hasutan mereka dengan tindakan negative yang OPM doktrin kepada masayarakat. Hal itulah yang membuat Papua tidak aman dan masih terlihat sebagai pulau anarkis di mata dunia. Apakah dengan menyelesaikan masalah harus melalui dengan kekerasan. Akibatnya dalam bentrokan tersebut, terdapat 5 orang warga yang tertembak dan 3 orang aparat keamanan luka-luka.
Sudah terbukti tujuan dari OPM bahwa dengan adanya bentrok dan kekejian, maka mereka akan senang meskipun nyawa masyarakat Papua yang mereka manfaatkan menjadi mayat yang menurut OPM hanya sebagai boneka yang mudah dihasut.
Apabila masalah tersebut diselesaikan dengan cara musayarah, tidak mungkin terjadi kerugian yang ditimbulkan seperti tertembaknya warga, hubungan TNI-Polri dan masyarakat tidak akan longgar. Dengan musyawarah maka akan mendapatkan jalan keluar dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Bagi masyarakat yang telah terhasut oleh OPM adalah mereka yang masih belum terbuka pikirannya untuk mewujudkan tanah Papua Damai. Tetapi Indonesia dan seluruh dunia bangga kepada masyarakat Papua yang tidak ikut-ikutan dalam kegiatan negative dari organisasi terlarang. Itu tandanya mereka telah memiliki rasa ingin meindungi dan mencintai antar sesama dan dihatinya berkorbar rasa nasionalisme yang tinggi karena sadar bahwa Papua aman dengan NKRI dan Papua adalah bagian dari NKRI.
Diharapkan kepada seluruh masyarakat Papua agar tidak mudah terprovokasi oleh ajakan-ajakan orang yang tidak mempunyai rasa tanggung jawab dan jangan mudah percaya kepada orang yang ingin selalu menyesatkan masyarakat Papua kedalam lubang kerusuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H