Mohon tunggu...
Haris Maroweri
Haris Maroweri Mohon Tunggu... -

Selamat Malam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Haruskah Militer di Papua Dikurangi?

30 Maret 2015   13:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:48 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat judul di atas pastinya kita sangkut pautkan dengan pernyataan dari O’Neill salah seorang Perdana Menteri PNG yang di publikasikan di salah satu situs blogspot. Dalam pernyataan tersebut mengatakan bahwa O’Neill meminta pemerintah Indonesia mengurangi personel militer di Papua (saat diwawancarai oleh Radio Australia).

Dalam hal ini bila dipikir secara logika, O’Neill bukan merupakan salah seorang Warga Negara Indonesia, melainkan dia adalah salah seorang warga Papua New Guinea yang mendukung gerakan separatis di Papua. Dia menuntut kepada pemerintah Indonesia dan kepada Presiden Joko Widodo untuk mengurangi personel militer di Papua. Karena O’Neill beranggapan bahwa dengan banyaknya personel militer di Papua, maka seluruh masyarakat resah dan takut akan adanya militer.

Tetapi kenyataan yang ada dilapangan bahwa aparat militer TNI maupun Polri tidak pernah melakukan tindak kekerasan kepada masyarakat Papua, melainkan selalu melindungi warga masyarakat agar terciptanya suatu kedamaian. Seperti yang sering kita dengar bahwa TNI Manunggal Dengan Rakyat. Dalam artian bahwa Bersama Rakyat TNI Kuat, Bersama TNI Rakyat Damai dan Sejahtera. Moto tersebut adalah suatu pedoman serta menjembatani hubungan antara TNI dan masyarakat yang menunjukkan kerjasama yang tinggi.

Menurut O’Neill, pengurangan personel militer tersebut adalah janji presiden SBY saat ia bertemu dengan mantan Presiden Indonesia dalam pertemuan bilateral anatara Indonesia dengan PNG di Jakarta.

Selama ini, militer meskipun aparat keamanan yang mendukung keamanan di Indonesia tidak pernah berkurang terutama di wilayah paling timur Indonesia yaitu Papua. Pentingnya militer di wilayah Papua ini sangatlah besar, karena Papua pernah dikenal sebagai daerah Operasi yang dinilai bahwa masih banyak kelompok separatis yang beroperasi meneror masyarakat Papua.

Selain itu, militer juga bertugas menjaga perbatasan antara Indonesia dan negara-negara tetangga. Karena disinyalir bahwa di daerah perbatasan sering ditemukan barang-banrang penyelundupan seperti narkoba, senjata maupun manusia. Untuk itu, apabila militer dikurangi maka semakin besar peluang penyelundupan yang terjadi di daerah perbatasan.

Hal ini dapat membuktikan bahwa pernyataan dari O’Neill salah, karena hal tersebut dapat menjadikan peluang penyelundupan melalui perbatasan, terutama perbatasan RI-PNG.

Bukan itu saja, militer di Papua juga senantiasa membantu masyarakat demi kemajuan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya kegiatan-kegiatan teritorial yang dilakukan oleh aparat TNI. Salah satunya adalah melakukan sosialisasi ke daerah-daerah agar masyarakat selalu melakukan cocok tanam guna menunjang kebutuhan ekonomi masyarakat. Masih banyak lagi kegiatan yang dilakukan oleh militer di papua guna membantu mensejahterakan masyarakat Papua kedepan lebih maju.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun