Carrying capacity atau daya dukung adalah jumlah maksimum individu yang dapat didukung atau dilayani oleh sumber daya yang ada di dalam suatu ekosistem. Dengan kata lain, carrying capacity dapat disebut juga sebagai kemampuan lingkungan (ekosistem) dalam mendukung kehidupan semua makhluk yang ada di dalamnya secara berkelanjutan.
Konsep ini diperkenalkan oleh Thomas Robert Malthus yang di dalam tulisannya berjudul thePrinciple of Population menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk akan melebihi produksi makanan sehingga berpotensi terjadi kelaparan di mana-mana.
Sebuah pernyataan lain menyebutkan bahwa: “The power of population is indefinitely greater than the power in the earth to produce subsistence for man” (Tekanan penduduk lebih besar dibandingkan kekuatan bumi untuk memproduksi kebutuhan/nafkah untuk manusia) Setiap individu di dalam satu area (ekosistem) yang sama memiliki carrying capacity yang berbeda. Carrying capacity dipengaruhi oleh tiga faktor: 1) jumlah sumber (makanan) yang tersedia di dalam ekosistem tersebut 2) jumlah populasi 3) jumlah sumber (makanan) yang dikonsumsi oleh setiap individu Karenanya, carrying capacity suatu ekosistem akan mempengaruhi semua yang berada atau hidup di dalam ekosistem tersebut. Untuk tujuan memudahkan, batasan mengenai carrying capacity atau daya dukung dapat diilustrasikan dengan daya muat atau daya angkut pada mobil. Jika daya muat suatu mobil hanya untuk 6 orang, bagaimana jika mobil tersebut dipenuhi oleh 10 atau bahkan 15 orang?
Bagaimana jika suatu negara, kota, RW, RT, lebih spesifik lagi rumah yang kepenuhan jumlah penghuninya? Jika satu rumah ukuran 3 x 3 dihuni oleh 4, 6 atau bahkan 10 orang? Apakah yang akan terjadi? Sumber gambar: kaskus.us Contoh lainnya, jika area ladang rumput seluas 100 meter hanya dapat menampung 4 kambing, maka jika ada lebih dari 4 kambing, tentu akan terjadi overcapacity, atau ladang tersebut tidak dapat melayani seluruh kambing secara berkelanjutan. Misalkan, sumber makanan yang tersedia di ladang rumput tersebut dapat dikonsumsi untuk 2 hari untuk 4 kambing. Bagaimana jika ladang tersebut dihuni oleh 8 kambing?. Bagaimana dengan hari ke-2? Belum lagi jika di tingkat konsumsi kambing-kambing tersebut ada yang lebih tinggi dibandingkan kambing lainnya. Apakah yang akan terjadi? KASUS DI INDONESIA (Danau Maninjau)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H