Yah... sudah banyak lembaga swadaya masyarakat yang fokus pada lingkungan hidup, dan tidak kurang banyak lembaga-lembaga pemerintahan yang didirikan untuk persoalan lingkungan hidup, bahkan ada dewan nasional untuk urusan perubahan iklim, banyak juga perusahaan yang tetap asik membuang limbahnya sembarangan. Ada apa, kah?
Teringat kata-kata seorang nenek di samping rumah, "Bujuk, panasnya ampe ke ubun-ubun." Sekarang panas itu, sepertinya, sudah dirasakan oleh semua orang, kecuali yang masih selalu menggunakan AC dalam segala kegiatannya.
Data dari Air Pollution Survey, ternyata sumber polusi di kota-kota besar disumbang dari transportasi dan limbah perusahaan. Tetapi di setiap seminar yang saya ikuti, masyarakat sering dilabelkan sebagaai biang keladi kerusakan lingkungan. Padahal, menurut lebay saya, berapa banyakpun limbah yang dihasilkan rumah tangga, sepertinya lama atau bahkan sulit untuk merubah iklim ini. Agak memaksa, perubahan iklim ini disebabkan karena adanya threesome. Kenapa meski sudah banyak NGO tetap saja, bahkan kondisi lingkungan semakin memburuk. Perselingkuhan? Threesome di antara mereka?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H