Pelaksanan haji di metaverse adalah perwujudan dari alam fikisi di dunia maya, sedangkan pelaksaan haji harus dengan fisik di dunia nyata.
Pada akhir tahun 2021 kemarin, pemerintah Arab Saudi merilis Ka'bah secara virtual di Metaverse. Proyek Ka'bah metaverse digagas dan diwujudkan oleh Dinas Urusan Museum dan Pameran Arab Saudi bekerjasam dengan Universitas Umm Al-Qura. Sebagaimana rilisan pemerintah Arab Saudi, ketika peluncurannya Ka'bah di metaverse bertujuan agar umat Islam bisa mengalami, dan menyentuh Hajar Aswad secara virtual sebelum melaksanakan ibadah haji ke Mekkah.
Sepertinya, peluncuran Ka'bah secara virtual di metaverse dimaksudkan sebagai sarana promosi wisata religi dari pemerintah Arab Saudi, tidak bertujuan untuk mengubah ibadah haji secara fisik menjadi virtual untuk mengatasi kepadatan jama'ah haji dan menghindarkan diri dari berkumpul dengan orang banyak.
Kemunculan Ka'bah di metaverse memunculkan pertanyaan dan perdebatan  dari masyarakat tentang apakah bisa beribadah haji atau umrah di metaverse? Atau dalam kasus lain memindahkan interaksi sosial dan keuangan di metaverse?Â
Sebelum kita menjawab pertanyaan itu semua, lebih baik kita tahu terlebih dahulu apa itu metaverse? Agar kita memiliki gambaran secara utuh suatu problem yang aknn dikupas dan ditentukan hukumnya.
Istilah metaverse oleh Neal Stephenson di novel "Snow Crash" pada tahun 1992 M, karya tersebut menjadi kian populer semenjak Mark Zuckerberg, pendiri Facebook ingin menciptakan dunia virtual yang mengabungkan teknologi virtual reality (VR) Â dengan augmented reality (AR) melalui Metaverse.
Augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan yang nyata, kemudian me-proyeksi-kan benda-benda tersebut secara realitas dalam waktu nyata.Â
Sedangkan virtual reality adalah teknologi yang mampu menciptakan simulasi, di dalam simulasi ini bisa mirip dengan dunia nyata ssperti suasana saat pengguna berjalan-jalan di suatu tempat.
Metaverse merupakan sebuah konsep dunia virtual dimana seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna interneth lain dalam bentuk avatar dirinya sendiri. Melalui metaverse, orang-orang dapat bekerja, bertemu atau bermain dengan realitas virtual.