Seseorang yang berselingkuh cenderung menutupi perselingkuhannya dengan kecemburuan yang lebih besar pada pasangannya
Serial "Layangan Putus" beberapa hari ini trending, kalua kita jeli melihat, serial "Layangan Putus"  dapat menggambarkan jika perselingkuhan atau main serong banyak terjadi di sekitar kita, sekalipun pasangan tersebut dalam status pernikahan yang resmi di mata agama dan negara. Apabila  saat pacaran ada yang menganggap pernikahan bisa mengobati, mungkin perlu di lihat kembali.
Seseorang yang berselingkuh cenderung menutupi perselingkuhannya dengan kecemburuan yang lebih besar pada pasangannya, dalam pandangan Freud hal tersebut "projecting insecuritieis" atau lebih mudahnya, hal yang ditakutkan oleh seseorang, diproyeksikan kepada pasangannya.
Dalam buku Allan & Barbara Pease yang berjudul "Why Man Want Sex and Woman Need Love: Kiat Memuluskan Hubungan Cinta dengan Memahami Kebutuhan Dasar Pasangan"Â menjelaskan bahwa "Pria menganggap perselingkuhan sebagai hubungan seks dengan orang lain, bahkan jika tidak ada emosi yang terlibat. Wanita menganggap perselingkuhan ketika pasangan mereka mengembangkan hubungan pribadi yang dekat dengan orang lain, bahkan jika tidak ada seks atau keintiman fisik yang terlibat"
Berdasarkan penelitian tersebut, tentu kita mencari benang merahnya, mengapa Kinan bisa begitu membenci waktu ketika Aris liburan bareng sama Lydia ke Cappadocia, dengan intensitas yang lama, hubungan emosional yang mendalam, apalagi Cappadocia adalah tempat yang melekat secara emosi untuk Kinan.
Keberadaan keluarga atau teman yang mendukung itu penting banget di situasi konflik pasangan. Seseorang mungkin menjadikan relasi romantis sebagai dunianya, sehingga bila ada perselingkuhan pasti rasanya dunia runtuh se-runtuh runtuhnya... Beruntunglah buat kalian yang masih ada, pihak yang mendukung secara fisik dan psikis
Kinan udah cantik, pinter, sayang sama anak, setia, perhatian, masih aja diselingkuhin. Kurang apa lagi coba? Tetap saja ia masih menjadi korban perselingkuhan. Perselingkuhan terjadi ketika individu terdorong memenuhi gratifikasi diri dibanding keintiman. Tokoh Aris seakan egois memenuhi kepuasan dirinya dalam hubungan bersama Kinan dan Lidya -tanpa- melibatkan kualitas hubungan yang intim pada keduanya.
Perselingkuhan dalam situasi kehamilan atau pada pasangan yang telah memiliki anak menjadi sangat kompleks, berhubungan dengan pemenuhan sumber daya anak ke depan, akta kelahiran, maupun pandangan sosial terhadap pasangan.
Jika ada srseorang yang di awal  melakukan perselingkuhan yang melibatkan seks, hampir dipastikan ia akn mengulangi lagi perselingkuhan tersebut di hubungan yang akan datang. Jadi, perselingkuhan di awal hubungan akan menjadi tolak ukur terjadinya perselingkuhan selanjutnya.