Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Monopoli Juara, Bukan tentang Menang Kalah

27 Agustus 2018   07:54 Diperbarui: 27 Agustus 2018   08:23 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ukuran juara mungkin tidak didapat mereka yang menang, kalah dan menang sama saja. tolak ukur memang diperlukan untuk mengukurnya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi juara. Tanpa kita sadar kita telah menjadi juara, tentunya dalam bidang masing- masing. Setiap orang memiliki tujuan dari apa yang diinginkan dan dicita citakan, namun kadang tidak tahu bagaimana ia dapat meraihnya.

Banyak cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan hasil yang memuaskan tentunya, asal ia mengerti strategi dan tehnik untuk mewujudkannya sedikit demi sedikit. Proses inilah yang kadang membuat orang tidak sabar untuk mencapainya. Seperti halnya seorang ustadz memberi materinya, bahwa kita harus kerja keras terhadap apa yang ingin kita raih. 

Kita tidak penah tahu terhadap apa yang hendak kita tuju, apakah tinggal selangkah atau dua langkah lagi, kita tidak pernah tahu. Maka kerja keras saja tidak cukup, perlu adanya kerja cerdas.

Proses inilah yang sejatinya membentuk pribadi kita dalam menyikapi berbagai masalah yang membelit dan halangan yang membentang. Banyak orang  yang berputus asa dalam perjalanan menjadi juara. Benar apa kata peribahasa berakit rakit ke hulu berenang ke tepian. Kerja keras meraih sesuatu pasti memiliki jalan terjal yang dilalui.

Akan tetapi, kadang dalam perjalan menjadi juara kita melihat keberuntungan yang tidak ada dalam diri kita. Penulis yakin bahwa keberuntungan bukan datang begitu saja, ia pasti memiliki proses yang ditempuh. Keberuntungan adalah rumus kecil ketika kerja keras bertemu dengan kesempatan. Kuncinya jangan berdiam diri karena jarang kesempatan datang dua kali. Ketika menemukan kesempatan yang mampu kita ambil secepatnya, ambil dan lakukan.

Pijakan hidup yang kuat merupakan diantara syarat untuk menjalani proses. Dengan pondasi yang kuat inilah, kita mampu membangun bangunan pemikiran dan strategi untuk mewujudkan milestone  dalam kehidupan kita. 

Milestone adalah penanda bahwa kita telah mengerjakan sesuatu. Selanjutnya kita menargetkan sesuatu untuk melakukan sesuatu yang lain, tentunya ini akan sesuai dengan apa yang telah kita rancang sebelumnya, dengan harapan kita mampu meraihnya sepadan dengan kemampuan dan kekuatan yang kita miliki.

Jadi intinya bahwa ketika kita ada banyak analisis yang kita lakukan, itu merupakan hal penting yang menjadi dasar kita untuk mengerjakan sesuatu, namun yang terpenting ambil tindakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun