Mohon tunggu...
Haris Herdiansyah
Haris Herdiansyah Mohon Tunggu... Dosen - penulis adalah dosen tetap fakultas humaniora, President University, peneliti sekaligus penulis buku Metodologi Penelitian Kualitatif.

Dosen Tetap Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Humaniora, President University. Peneliti dan Penulis buku Metodologi Penelitian Kualitatif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KPK Sudah Seharusnya Buka Banyak Cabang Se-antero Negeri Ini

18 Desember 2014   17:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:03 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rencana KPK pada tahun 2015 untuk membuka "cabang" di sumatera menurut hemat saya adalah sebuah keharusan, dan bukan lagi sekedar membuka "cabang pembantu", tetapi sudah benar-benar difungsikan sama dengan KPK di Jakarta. tingginya kasus korupsi dan bertebarannya koruptor di seluruh negeri ini sudah sepatutnya diikuti dengan munculnya dan berkembangnya lembaga-lembaga pemberantas korupsi seperti KPK. adalah sebuah kekonyolan jika tingginya angka korupsi, tetapi institusi yang memeranginya masih itu-itu saja dan tidak ikut mengembangkan sayap.

ada sebuah pola yang menarik ketika kita menganalisis dan membandingka kasus-kasus korupsi yang muncul. ternyata daerah atau letak geografis dan demografis signifikan mempengaruhi dan mewarnai korupsi yang dilakukan. contohnya kasus korupsi di jawa, di sumatera, dan di kalimantan sangatlah berbeda. di jawa, kasus korupsi umumnya terkait dengan masalah jabatan struktural, penggelapan barang, penyuapan ekspor impor. di sumatera terkait dengan permasalahan lahan dan hasil hutan, penyuapan ilegal logging, perijinan penggunaan lahan perkebunan. di kalimantan terkait dengan pertambangan, penyuapan lokasi penggalian, dan lain sebagainya.

beragamnya kasus korupsi yang terjadi di masing-masing daerah tersebut, tentunya mempengaruhi bentuk penindakan dan strategi penindakan karena harus disesuaikan dengan karakteristik masing-masing kasus tersebut. akan sangat sulit jika strategi penindakan hanya berkutat pada satu atau beberapa strategi saja. disamping itu, strategi penindakan tersebut juga harus memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal yang dapat dijadikan salah satu pendukung dan strategi untuk memberantas korupsi dimana masing-masing daerah memiliki nilai-nilai kearifan lokalnya masing-masing. pendekatan sosial juga dibutuhkan dimana struktur sosial beserta budayanya, juga berfariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya.

KPK sebagai salah satu institusi andalan bangsa dalam memberantas korupsi, sudah mendapatkan restu dari seluruh masyarakat indonesia untuk memberantas korupsi dalam skup nasional, dengan restu tersebut akan semakin mempermudah gerak KPK untuk melebarkan sayap dari sabang sampai merauke. dukungan dan doa dari seluruh anak bangsa sudah pasti akan menjadi nafas KPK dalam bergerak dan bertindak, jadi menurut hemat saya, jangan hanya sebatas Sumatera saja yang akan dijadikan lokasi pengembangan diri KPK, tetapi seluruh daerah dari sabang sampai merauke. KPK perlu hadir ditengah-tengah kita semua di semua daerah secara eksistensi.

kita sambut rencana KPK di 2015 nanti dengan optimisme bahwa bangsa ini akan semakin terbebas dari virus-virus korupsi yang selama ini menggerogoti imunitas bangsa. sekali lagi, KPK tidak berjuang sendiri dan KPK sudah seharusnya melirik nilai-nilai kearifan lokal bangsa dari setiap daerah untuk dijadikan sebagai salah satu sarana dan pendekatan dalam memerangi korupsi.

salam anti-korupsi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun