Mohon tunggu...
Haris Faozan
Haris Faozan Mohon Tunggu... -

Public Sector Reform Lab - Implementing Knowledge Into Action ™

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peneliti adalah Harapan Ibu pertiwi

2 Februari 2011   18:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:57 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PENELITI dilahirkan dari ratusan juta harapan atau bahkan lebih. Tetapi keberadaan para PENELITI di Indonesia sekarang ini masih berada pada garis marjinal dan kondisinya sungguh sangat jelas...TERMARJINALKAN. Hal itu tidak perlu diratapi dengan tangisan jiwa dan kesedihan hati. Tangisan jiwa dan kesedihan hati jelas-jelas bukan jawaban.

Saatnya kini, para PENELITI membangun jiwanya dengan SEMANGAT JUANG BERKOBAR, melebarkan dan menguatkan jaringannya dengan KAPASITAS & TRUST, menunjukkan eksistensinya dengan KARYA-KARYA BERLANJUT untuk kemanfaatan negeri yang kita cintai ini.

Berdiam diri pastilah mati dan berjuang sendiri juga tidak bakal menundukkan tantangan. Tanpa kekuatan bersama, ditambah 100.000 peneliti pun masih sangat kurang, dipasok sejuta peneliti juga belum tentu menang. Jangan sendiri-sendiri. Jangan tercerai-berai. Jangan pernah merasa paling hebat karena tantangan yang dihadapi sangatlah DAHSYAT!!! Galanglah bersama terwujudnya PENELITI yang MUMPUNI dan DISEGANI.

Salam TANGGUH!!!

HF

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun