Mohon tunggu...
Haris Danial
Haris Danial Mohon Tunggu... Dosen - Lebih suka dengan tantangan

Seorang Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Sadar Wisata bagi KKN MBKM Dunggala

23 Juli 2022   17:13 Diperbarui: 23 Juli 2022   17:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melihat fenomena yang berkembang saat ini, salah satu sektor industri yang mampu meningkatkan devisa suatu daerah tidak hanya dapat ditinjau dari pendapatan yang diperoleh melalui perdagangan, tetapi perkembangan dalam sektor industri pariwisata melalui pemanfaatan potensi alam yang ada menjadi kans dalam peningkatan pendapatan suatu daerah. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Rahmawati (2019:1) bahwa  industri pariwisata menjadi salah satu sektor yang mampu mendongkrak angka pendapatan daerah melalui pemanfaatan potensi alam. Tata kelola pariwisata yang baik dalam suatu daerah mampu memberikan peluang kepada daerah untuk berkembang secara simultan. Di Indonesia, peluang untuk pengembangan pariwisata menjadi tolok ukur yang mampu mendongkrak angka perekonomian daerah. Salah satunya adalah daerah Gorontalo.

Saat ini Gorontalo memiliki banyak sekali sumber daya alam yang menjadi daya tarik para pelancong untuk berkunjung menikmati objek wisata. Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu kabupaten yang berada di Gorontalo yang memiliki beberapa tempat wisata, terutama wisata air berupa air panas dan air terjun di Lombongo, air terjun di Taludaa, pantai Olele, pantai Botutonuo, dan lain-lain. Miranti merupakan salah satu daerah dari beberapa daerah di Bone Bolango yang menjadi sasaran destinasi wisata berupa pemandian Miranti.

Pemandian kolam Miranti ini telah hadir sejak tahun 2016 saat terjadi pemekaran beberapa wilayah di Kabupaten Bone Bolango. Akses untuk menuju tempat wisata ini tentunya harus melewati beberapa wilayah, salah satu diantaranya adalah Desa Dunggala, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Menariknya adalah Desa ini tidak hanya menjadi daerah sentral untuk para wisatawan menuju kolam pemandian Miranti, tetapi di Desa Dunggala juga terdapat cagar budaya yang dapat dijadikan tempat destinasi wisata budaya berupa makam Raja Blongkod.

Saat ini kawasan wilayah Desa Dunggala juga menjadi daearah sentral para wisatawan untuk menuju desa Langge yang tidak lain memiliki tempat wisata Arum Jeram. Belum lagi di Desa Dunggala peluang untuk menjadi pusat oleh-oleh berupa ciri khas daerah Gorontalo berupa kain karawo dan kue kerawang menjadi pendukung dalam pengembangan sektor wisata di daerah Dunggala.

Namun sayangnya peluang yang begitu besar yang dimiliki oleh Desa Dunggala kurang mendapat respon yang baik dalam pengembangannya karena terbentur oleh kompetensi dan pemahaman terhadap peluang dalam mengembangkan sektor industri pariwisata tersebut masih kurang. Untuk itu,sadar wisata terhadap sektor pariwisata di Desa Dunggala ini perlu mendapat perhatian khusus dari desa setempat.

Dalam Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No.PM.04/UM.001/MKP/2008 Pasal 1 dijelaskan bahwa Sadar Wisata adalah suatu kondisi yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu destinasi atau wilayah. Terkait dengan hal ini, kegiatan sadar wisata bertujuan untuk mengoptimalkan pembangunan nasioal melalui peran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola pariwisata. Kegiatan sadar wisata ini biasanya dibentuk oleh masyarakat sebagai upaya siaga untuk mengembangkan tempat wisata yang secara informal kelembagaannya dibentuk melalui kelompok anggota masyarakat yang memiliki kepedulian dalam mengembangkan kepariwisataan di desanya yang dikenal dengan sebutan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Program MBKM berbasis Proyek Desa "Membangun" berbasis Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan salah satu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengauh masyarakat di luar kampus dan secara langsung bersama-sama dengan masyarakat untuk mengidentifikadi potensi serta menangani masalah sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi desa. Terkait dengan hal ini, program MBKM yang akan dilakukan di Desa Dunggala diharapkan mahasiswa dapat membantu mahasiswa melalui gerakan sadar wisata dengan melakukan pelatihan dan pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi wisata masyarakat sebagai bekal mereka disaat mendampingi pelancong saat mengunjungi tempat wisata. Hal ini yang dikategorikan sebagai bentuk edukreatif yakni pendidikan kreatif yang dirancang mahasiswa dalam upaya membelajarkan masyarakat sehingga menjadi masyarakat yang aktif dan mampu memiliki kompetensi disaat mengenal dan memahami wisata

Oleh: Haris Danial, Sri Agriyanti Mestari, Elsje L. Sambouw

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun