Mohon tunggu...
Haris Azhari
Haris Azhari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jakarta Butuh Sosok Pemimpin Seperti Ahok

8 Maret 2017   22:17 Diperbarui: 8 Maret 2017   22:38 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai Ibu Kota negara, Jakarta memiliki berbagai kompleksitas permasalahan yang tentunya membutuhkan penanganan yang baik dari kepala daerah selaku pemimpin. Tidak mudah memang, tapi itulah tanggung jawab yang harus diemban kepala daerah agar Jakarta terus menjadi lebih baik.

Sejarah telah mencatat, model kepemimpinan kepala daerah seperti apa yang mampu memberi warna baru pada kemajuan kota Jakarta. Mungkin kita sama-sama sepakat, bahwa dengan gaya kepemimpinan yang tegaslah kita dapat berharap banyak atas perubahan yang terjadi.

Bicara ketegasan, menarik pula rasanya untuk mengulas sepak terjang Basuki Tjahaja Purnama selaku Gubernur DKI Jakarta. Selain tegas, ia mampu mengawal program dengan baik sekaligus terjun langsung kelapangan untuk melihat komitmen para pejabat dilingkungan Pemprov DKI apakah betul bekerja atau tidak.

Masih segar dalam ingatan kita semua, ketika Basuki Tjahaja Purnama memberanikan diri melawan legislator Kebon Sirih saat pembahasan anggaran DKI. Sebagai mantan legislator, Basuki paham betul bagaimana celah yang dimainkan oleh DPRD untuk mengakali anggaran daerah agar dapat dimainkan.

Basuki dengan memberanikan diri melawan kekuatan politik legislatif DKI tersebut demi menyelamatkan anggaran daerah agar tidak hilang sia-sia. Secara politik ia siap tidak populis, tapi bagi rakyat Jakarta sejatinya ia adalah pahlawan jika kita mau mengakui itu secara jujur. Keberanian kepala daerah melawan legislatif terkait anggaran, sepertinya baru kali ini terjadi.

Selain itu, Basuki selalu menyempatkan diri untuk menerima pengaduan masyarakat setiap pagi di Balai Kota. Siapa saja dapat datang untuk menyampaikan keluhan yang dialami jika terdapat permasalahan dalam menghadapi birokrasi dilingkungan Pemprov DKI dan lain sebagainya.

Perjuangan Basuki dalam menertibkan birokrasi juga tidak mudah. Ia tidak segan marah-marah jika terdapat aparatur pemerintahan yang tidak dapat bekerja dengan baik atau mencoba melakukan kecurangan dengan cara yang tidak benar. Tapi ia juga menaikkan gaji pegawai dengan angka yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Hasilnya, wajah birokrasi Pemprov DKI menjadi jauh lebih baik, ramah, dan tidak rumit seperti yang lalu-lalu.

Wajah Jakarta nampak mengalami perubahan, ruang terbuka hijau semakin bertambah, taman-taman cantik dapat dijumpai dengan mudah, pasukan orange siap bergerak membersihkan Ibu Kota dari sampah setiap hari. Para pungli yang biasanya selalu mencari mangsa dapat pula ditekan dengan baik.

Warga miskin yang berada dikawasan kumuh yang semestinya bukan dijadikan tempat tinggal direlokasi ke tempat yang lebih layak, dan jauh lebih manusiawi dengan deretan rusun-rusun yang tertata rapi. Berbagai fasilitas siap pula melayani para penghuni rusun tersebut dengan harga sewa yang murah.

Jika kepemimpinan yang baik seperti ini terus dipermasalahkan, lantas model seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat. Apakah kita harus mudur jauh ke belakang lagi atas capaian yang telah terlihat dengan nyata seperti saat ini? Rasanya sulit mencari sosok seperti ini di tengah krisis kepemimpinan yang ada.

Meskipun harus kita akui, layaknya manusia pada umumnya, Basuki bukanlah dewa yang tidak terlepas dari kekurangan. Salah satunya beliau dianggap tidak santun. Tapi jika diamati, beliau memang tidak santun kepada koruptor dan siapa saja yang melanggar aturan. Namun, untuk apa pemimpin santun jika prilaku korup dan menyengsarakan rakyatnya sendiri. Semoga nantinya Basuki dapat lebih santun tapi tetap tegas. Sejatinya Jakarta masih membutuhkan Ahok sebagai pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun