rasa hina dulu adalah rasaku
rendah diri adalah sifatku
dilecehkan adalah keseharianku
tersiksa adalah ketak berdayaanku
hidup tanpa harapan membuatku pasrah
napas selalu sesak seakan dipanggang sebuah tombak
mata sinis, kata pedas, bahkan meludahkan kebencian
takdir ini kubenci setengah mati, bersanding dendam di dada.
sampai suatu hari kuberontak, dan berlari tanpa tujuan
semua rintang aku terjang, semua cobaan aku lawan
kumelompat setinggi awan, kumenggali sedalam lautan