Mohon tunggu...
Haris Boritnaban
Haris Boritnaban Mohon Tunggu... Penulis - Pelayan

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengenalkan Nilai-Nilai Abadi: Membentuk Iman dan Pengetahuan pada Generasi Penerus

5 Juli 2024   12:37 Diperbarui: 5 Juli 2024   12:49 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sedikit orang tua ingin mewariskan "harta" atau "kekayaan" kepada anaknya tatkala sebelum mengakhiri hidupnya. 

Umumnya, warisan yang diinvestasikan bagi anak adalah materi. Tetapi, tahukah Anda bahwa warisan abadi yang dapat Anda wariskan bagi anak-anak Anda adalah "iman" dan "pengetahuan.""

Saya akan memulai dengan pengetahuan.

Faktanya bahwa tidak sedikit orang tua ingin anaknya mengenyam pendidikan yang baik, bukan? Ya, tentu saja. 

Namun, hanya sedikit orang tua yang menjadi role model bagi anak untuk mencapai pendidikan yang baik. Apa maksudnya?

Maksudnya adalah proses mencerdaskan atau pengetahuan  dimulai dari rumah, bukan sekolah. 

Itu bukan berarti saya mengatakan bahwa  pendidikan formal tidak turut andil dalam mencerdaskan anak. Tentu sekolah memiliki andil dalam mencerdaskan anak. Tetapi, pengetahuan dimulai dari rumah.

Dalam bukunya LIT, Tony Reinke menjelaskan bahwa minat membaca anak memerlukan rangsangan dari rumah. Salah satu kebudayaan yang dibangun di barat yang merangsang keingintahuan anak meliputi beberapa hal, antara lain:

Pertama, dengan adanya koleksi buku di rumah, dapat merangsang psikis anak untuk membaca. 

Namun, ironisnya, di Indonesia, nyaris tidak menemukan perpustakaan pribadi di rumah. Lebih banyak rumah dihiasi dengan fasilitas mewah. Menyedihkan, bukan?

Kedua, saat kumpul keluarga, orang tua akan membaca bagian-bagian penting buku bacaan untuk didengar bersama anggota keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun