Mohon tunggu...
Haris nurul islam
Haris nurul islam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keuntungan Retorika Dakwah

29 Juni 2024   02:00 Diperbarui: 29 Juni 2024   02:26 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keuntungan Retorika dalam Dakwah

Dakwah memiliki manfaat yang signifikan bagi da'i (pendakwah), mad'u (yang didakwahi), dan alam semesta. Bagi da'i, dakwah membebaskan kewajiban berdakwah dan memberikan kebaikan di dunia dan akhirat. Bagi mad'u, dakwah memenuhi kewajiban belajar dan membawa kebaikan di dunia dan akhirat. Bagi alam, dakwah menjaga keseimbangan kosmos dan kesejahteraan makhluk sebelum dan sesudah kematian.

Retorika membantu pembicara menyampaikan materi dengan efektif, efisien, dan menarik. Pesan yang berbasis data dan riset membuat pendengar lebih yakin. Retorika juga memastikan pesan yang disampaikan dapat diterima secara komprehensif, mendalam, informatif, edukatif, dan advokatif oleh pendengar.

Dalam dakwah, retorika memiliki beberapa manfaat khusus. Pertama, pesan dakwah yang mencakup akidah, syariah, dan akhlak dapat disampaikan secara efektif, efisien, menarik, dan estetis. Kedua, teknik retorika seperti ice breaking dan joke membantu menjaga agar ceramah tidak monoton dan menciptakan interaksi yang lebih dialogis dan asertif dengan pendengar.

Ketiga, retorika memperkaya materi dakwah dengan ilmu pengetahuan yang terpercaya dan otoritatif, disusun secara sistematik dan kreatif. Keempat, retorika membantu da'i dalam pengambilan keputusan selama ceramah, seperti kapan menggunakan nada tinggi, sedang, atau rendah, serta kapan memotivasi atau menyentuh emosi pendengar, berdasarkan situasi di lapangan.

Kesimpulannya, retorika dalam dakwah memberikan keuntungan baik bagi pembicara maupun pendengar, dengan meningkatkan kualitas penyampaian dan penerimaan pesan dakwah.

Oleh: Syamsul Yakin, Dosen Retorika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun