Ekowisata Pantai Teluk Hijau atau yang biasa di sebut dengan “Green Bay” terletak dalam kawasan Hutan Meru Betiri menjadi salah satu destinasi terbaik di wilayah banyuwangi, Teluk HIjau terletak di kabupaten Banyuwangi, Desa Sarongan Kecamatan Pesanggrahan 90 km arah selatan Kota Banyuwangi, Pantai Teluk HIjau di apit oleh Desa Sarongan dan Desa Rejegwesi dan Desa Sukamade Pantai Teluk HIjau merupakan surga tersembunyi di banyuwangi, hamparan bibir pantai yang menawan dan pasir putih yang sangat halus, sehingga mudah melekat di tangan, Teluk HIjau tidak seperti pantai biasanya, warna air laut teluk hijau terlihat berwarna hijau jika dilihat dari kejauhan dan di lihat dari bukit tebing-tebing karang yang terbentuk natural dari alam itu sendiri di sebelahnya. Hal ini lah yang mengawali penamaan pantai ini di sebut dengan Pantai Teluk HIjau (“Green Bay”),
Pengelolaan ekowisata Pantai Teluk Hijau berbasis masyarakat, Pantai Teluk Hijau, pengelolaan ekowisata melibatkan semua stakeholder mulai dari masyarakat setempat, Pemerintah Daerah, Perhutani, dan pihak Taman Nasional Meru Betiri, Keberhasilan pengelolaan yang ada di Pantai Teluk Hijau ini menjadi daya tarik tersendiri untuk membuat para wisatawan asing mancanegara untuk datang mengunjungi destinasi wisata berbasis lingkungan ini. Selain itu, warga sekitar juga dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan ekowisata ini. Pelibatan warga sekitar antara lain mereka dapat menyewakan perahu kayu yang mereka miliki, menjadi pemandu wisata, menyewakan jasa penginapan berupa homestay, serta membuka warung-warung makanan. Sehingga dengan adanya pelibatan masyarakat dalam kegiatan ini, masyarakat sekitar turut bertanggung jawab dalam mengkonservasi Pantai teluk hijau yang ada di Taman Nasional Meru Betiri.
Untuk menuju perjalanan ke Pantai Teluk Hijau terlebih dahulu harus tiba di Desa Rajegwesi atau Desa Sukamade. Di tempuh dapat mengunakan mobil pribadi atau mengunakan jeep trooper dengan harga sewa Rp. 750.000,-/ Mobil yang dapat langsung menuju desa Rajegwesi atau Desa Sukamade, menggunakan sepeda motor juga manjadi transpotasi untuk mencapai tujuan ekowisata ini, transportasi umum menuju rajegwesi belum ada. Perjalanan menuju pantau teluk hijau ini dari banyuwangi (±90km) ataupun dari jember (±105km) tidaklah sulit, untuk mencapai tempat ekowisata ini dengan mengikuti arah Desa Sukamade yang searah rute menuju Pantai Teluk HIjau , di sepanjang jalan adalah perkebunan kakao (coklat), karet dan gula kelapa milik pemerintah, yaitu PTPN XII. Lokasi perkebunan ini juga menjadi salah satu lokasi wisata agro, selain itu terdapat beberapa lokasi wisata alam di sekitar kawasan Taman Nasional Merubetiri ini yaitu Pantai Sukamade, Pantai Pulau Merah, Pantai Rajegwesi dan Teluk Hijau yang juga masuk dalam Desa Rajegwesi.
Sebelum tiba di lokasi pada pintu gerbang Taman Nasional Meru Betiri ada penarikan biaya masuk yang di kenakan sebesar Rp. 7.500,-/orang
Setiba di desa rajegwesi, Pantai Teluk Hijau dapat di kunjungi melalui 2 (dua) akses, akses pertama adalah melewati jalur laut, mengelilingi bukit tebing tebing karang menggunakan kapal kayu milik masyarakat nelayan sekitar yang dapat di sewakan seharga Rp. 35.000/orang dan akses yang ke dua membutuhkan perjuangan yang menantang adrenalin, melalui jalan setapak yang curam dan berbatu, menuruni bukit dan menembus hutan dan pepohonan yang besar – besar, setelah melewati medan yang cukup menguras stamina namun pada akhirnya akan di suguhkan dengan pemandangan yang akan membuat decak kagum melihat surga nan eksotis yang tersembunyi di banyuwangi.
Sarana-sarana yang pada Pantai Teluk tidak adanya bangunan spermanen maupun semi permanen, sarana – sarana berada di Desa terakhir yaitu Desa Rajegwesi dan Desa Sukamade, ini dalam kondisi cukup baik tetapi keberadaannya masih perlu diperhatikan lagi, agar dapat memfasilitasi kegiatan ekowisata dengan baik. Saat ini pusat informasi yang ada masih belum digunakan sama sekali. Pusat informasi ini dalam perencanaannya akan dijadikan satu dengan ruang souvenir, sehingga ada barang kenang-kenangan buah tangan yang akan dibawa oleh pengunjung, tidak hanya hasil foto yang kita dapatkan selama di lokasi. Fasilitas yang ada, namun tidak termanfaatkan ini sangatlah merugikan.
Sedangkan prasarana yang sudah ada juga sudah dalam keadaan baik. Prasrana jalan masuk ke lokasi ini sudah baik, hal ini terlihat dari jalan yang telah diaspal sampai masuk kedalam kawasan ekowisata. Fasilitas penunjang yang sangat penting dalam pendukung sarana dan prasarana yaitu papan larangan dan juga tempat sampah telah tersedia
PERHATIAN : Jadilah Manusia Ramah Lingkungan, Jangan tinggalkan sampah, Jaga Pantai Indonesia, Bangga lokal apresiasi global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H