"Pengen coba copywriting dan jadi copywriter deh! Kayanya enak nih untuk isi waktu luang gue."
Persis, kutipan di atas merupakan benak  saya beberapa waktu setelah saya hengkang dari kampus tercinta. Dewasa ini, menjadi copywriter merupakan prospek yang banyak diminati oleh kalangan muda dari segala bidang loh!  Secara singkat, copywriting adalah bagian penting dari strategi pemasaran bisnis apa pun.Â
Ini adalah proses pembuatan konten tertulis yang membujuk calon pelanggan untuk mengambil tindakan, baik itu melakukan pembelian, mendaftar ke buletin, atau menjadwalkan konsultasi. Namun, copywriter junior tak jarang melakukan kesalahan umum yang dapat menghambat keefektifan tulisan mereka. Dalam artikel ini, yuk kita intip beberapa kesalahan paling umum yang dilakukan oleh copywriter junior dan bagaimana cara menghindarinya!
1. Berfokus pada Fitur, bukan Manfaat
Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan oleh copywriter junior adalah terlalu fokus pada fitur produk atau layanan, daripada manfaat yang diberikannya kepada pelanggan. Fitur adalah karakteristik produk atau layanan, seperti ukuran, warna, atau spesifikasi teknisnya. Manfaat, di sisi lain, adalah hasil positif yang akan dialami pelanggan sebagai hasil dari penggunaan produk atau layanan.Â
Coba lihat salah satu iklan Apple pada pemasaran iPod di atas deh! Di sini, kita sebagai pembaca akan tau bahwa Apple mau ngerilis Ipod yang punya manfaat untuk dengerin 1000 lagu di alat yang sangat portable.Â
Hal ini menunjukan bahwa Copywriter Apple sadar bahwa manfaat dari iPod ini akan membantu pelanggan yang cari manfaat praktis buat dengerin musik dengan instan.Â
Meskipun penting untuk mengomunikasikan fitur unik produk atau layanan, sama pentingnya untuk menyampaikan bagaimana fitur tersebut akan menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan pelanggan.Â
Pelanggan mencari solusi untuk masalah mereka, dan jika mereka tidak melihat manfaat dari suatu produk atau layanan, kemungkinan besar mereka tidak akan melakukan pembelian. Copywriter junior harus fokus menyoroti manfaat produk atau layanan agar lebih menarik bagi pelanggan potensial.
2. Menggunakan Bahasa atau Jargon yang Rumit