Mohon tunggu...
Hariqo Wibawa Satria
Hariqo Wibawa Satria Mohon Tunggu... profesional -

Alumnus Pascasarjana UPM Jurusan Diplomasi, Gontorian, Lecture, Andalan Nasional Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Kominfo, Sosial Media Untuk Diplomasi (SMUD), Pendiri KAPAS @ASEANcom2015, hub: rico_indonesia@yahoo.co.id / Sms: 082260606454

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diplomasi Boy Band dan Girl Band

21 Agustus 2014   00:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:01 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk belajar kita dengan mudah dapat melihat melalui youtube bagaimana penampilan artis-artis Korea di Singapura, Paris, Jepang, Amerika. Mereka terlihat begitu percaya diri membawakan lagu berbahasa Korea dan Inggris. Penonton di kota-kota besar dunia tersebut terlihat histeris, bahkan mereka hafal lirik, dance yang mereka suguhkan. Pastilah ini dipersiapkan dengan sangat matang melalui ratusan kali latihan.

Lihatlah SNSD dengan personil yang begitu banyak (9 orang), mereka tampil tanpa sedikitpun kesalahan berarti. Mereka sadar membawa nama bangsa Korea, dan sudah menjadi rahasia umum bahwa nasionalisme kebangsaan ditanamkan dengan baik dalam pendidikan di Korea. Korea sepertinya tidak nyaman dengan anggapan bahwa mereka maju karena dukungan Amerika. Dengan musik mereka membuktikan bahwa artis mereka mampu menjadi idola di negara-negara maju, bahkan Amerika sekalipun.

Hal ini penting dijadikan bahan pelajaran bagi Presiden, DPR, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Industri kreatif, Kementerian Perdagangan, Pimpinan Media, dll. Para artis Indonesia ini harus diundang secara terhormat untuk menggagas bagaimana agar nilai-nilai Indonesia bisa disebarkan keseluruh dunia melalui produk budaya. Jadi bukan PNS saja yang Toefl-nya diusulkan mesti 600. Para artis juga harus didukung agar karya mereka mendunia. Pusat produksi kebudayaan harus diperbanyak, tidak hanya Jakarta. Warga Indonesia, Persatuan Pelajar Indonesia di luar negeri, juga harus diajak rembuk.

Kita pasti bisa karena kekayaan, keragaman budaya kita jauh melebihi Korea. Maka Jangan biarkan Anggun C Sasmi, Agnes Monica, Nidji, Slank berjuangan mendunia tanpa dukungan negara. Kita harus berani bermimpi dan berjanji bahwa di masa yang akan datang poster para artis Indonesia akan menghiasi kamar, tempat umum di Asia, Eropa, Amerika, Afrika, Australia.

*Hariqo Wibawa Satria
Alumnus Pascasarjana UPM Jurusan Diplomasi, Gontorian, Lecture, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Kominfo, Sosial Media Untuk Diplomasi (SMUD), Pendiri KAPAS @ASEANcom2015, hub: rico_indonesia@yahoo.co.id / Sms: 082260606454

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun