Konya adalah kota di wilayah Anatolia Pusat Turki. Konya bertetangga dengan Eskişehir, Isparta,Ankara,dan Aksaray. Dengan sekira 2 juta penduduknya pada tahun 2013 Konya berhasil masuk ke urutan nomor 6 kota terpadat se Turki. Nah disini saya akan membahas berbagai alasan kenapa anda harus datang ke Konya.
SEMA (WHIRLING DERVISH)
Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan tari Sema. ‘Tarian’ sufi ini merupakan bagian dari inspirasi Maulana Jalaluddin Rumi dan telah menjadi bagian dari adat Turki, sejarah, kepercayaan dan budaya. Dari sudut pandang ilmiah kita menyaksikan bahwa ilmu pengetahuan kontemporer pasti menegaskan bahwa kondisi fundamental dari keberadaan kita adalah berputar. Tidak ada objek, tidak ada makhluk yang tidak berputar dan kesamaan dibagi di antara makhluk adalah revolusi dari elektron, proton dan neutron dalam atom, yang merupakan struktur dari masing-masing (mevlana.net). Sema dilakukan oleh para penganut ajaran Maulana Jalaluddin Rumi sebagai bentuk mengingat Allah. Untuk anda yang berniat menyaksikan langsung para Semazen (sebutan penari Sema) berputar-putar bisa datang ke pertunjukan Sema setiap malam minggu pukul 8 ( musim dingin) dan pukul 9 (musim panas) di gedung pusat budaya Mevlana .
MAULANA JALALUDDIN RUMI
Dia adalah seorang penyair Persia seorang sufi dan darwis Islam abad ke-13. Sufi kelahiran Balkh ( Afganistan ) ini terlahir dari pasangan Bahadudin Walad dan Mumina Khatun. Ketika bangsa Mongol menyerang Asia Tengah antara tahun 1215-1220, dia bersama keluarga dan para murid ayahnya meninggalkan Balkh. Kafilah mereka bermigrasi bepergian secara luas di negeri-negeri Muslim, termasuk Baghdad, Damaskus, Malatya, Erzincan, Sivas, Kayseri dan Niğde. Setelah melakukan ziarah ke Mekah, mereka akhirnya menetap di Konya. Rumi sudah menjadi guru dan teolog, ketika pada 1244 ia menemukan seorang darwis pengembara bernama Syamsuddin Tabriz. Pertemuan tersebut terbukti menjadi titik balik dalam hidupnya. Syamsuddin dan Rumi menjadi teman yang sangat dekat. Syamsudin Tabriz pergi ke Damaskus, ia diduga dibunuh oleh murid Rumi yang benci hubungan dekat mereka. Rumi menyampaikan cintanya ke Syamsuddin dan kesedihan pada saat kematiannya, melalui musik , tari dan puisi. Karya terkena Rumi adalah Divan-e kebir dan Masnawi. (http://www.thefamouspeople.com/profiles/rumi-20.php). Museum dan makam Maulana Jalaluddin Rumi terletak di pusat kota Konya. Tiap hari makamnya tak pernah sepi akan peziarah.
17 DESEMBER SEB-I ARUS ( THE WEDDING )
Setiap 17 Desember ribuan orang dari seluruh penjuru dunia berbondong-bondong datang ke Konya untuk mengenang wafatnya Maulana Jalaluddin Rumi. Merayakan SEB-I ARUS ‘wedding day’, bersatunya dengan kekasihnya, dengan ilahi. Anda tertarik untuk ikut juga?
MENIKMATI ETLIEKMEK
Anda pernah dengar kebab atau Döner? Mereka adalah kuliner terkenal dari Turki. Kuliner khas Turki dari Konya adalah etli ekmek. Etli Ekmek (roti dengan daging) adalah hidangan mirip pizza namun berbentuk memanjang, tersedia berbagai macam rasa seperti keju, campur dan normal (daging). Konya identik dengan etli ekmek, kuliner ini pantas anda cicipi ketika berkunjung ke Konya.
MENIKMATI KEINDAHAN TULIP DAN BERBAGAI BUNGA LAINNYA
Seperti dilansir di website resmi pemerintah kota konya konya.bel.tr , musim semi tahun ini sekira 2 juta 500 ribu bunga tulip bermekaran. Dan tak kurang dari 700 ribu bunga musiman (petunia , begonia, marigold,salvia) serta 150 ribu bunga mawar menghiasi seluruh sudut kota Rumi ini. Bisa anda bayangkan sendiri betapa indahnya taman-taman bunga di Konya pada musim semi.
LETAK KONYA STRATEGIS, DEKAT DENGAN IBUKOTA
Letak suatu tempat sangat berpengaruh terhadap kemajuannya di berbagai bidang. Letak kota ini sangat strategis,anda bisa bolak balik Konya-Ankara pada hari yang sama. Ada dua alternatif kendaraan yang bisa anda pakai untuk datang ke Konya dari Ankara. Dengan bus tiket 25 Turkish Lira atau kereta cepat tiket 22-25 Turkish lira. Dengan catatan bus membutuhkan waktu tempuh 3,5 jam , kereta hanya 2 jam.
Semoga info ini bermanfaat.
Salam dari Konya…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H