Hari ini kami seperti ‘normal’nya pecinta sepakbola di mana saja ikut menyemarakkan nonton bola liga champion yang mempertemukan Juventus dan Real Madrid. Kebetulan saya sedang menjalani program Erasmus Plus di Polandia, jadi untuk menyaksikan duel kedua tim tak perlu begadang ataupun nyalain alarm untuk membangunkan dari tidur kita.
Saya tinggal di asrama kampus, disini saya berkenalan dengan Gianni , anak Italia yang kebetulan penggemar fanatik Juventus. Untuk lebih meramaikan suasana asrama yang tiap hari ramai dengan suara karaoke dibawah kamar, kami memutuskan untuk nobar di kamar kami.
Kursi kami tata rapi dan laptop kami posisikan agak diatas supaya saat gol laptop tetap terjaga keamanannya.
Kebanyakan teman saya disini adalah anak-anak Turki yang juga penggemar sepakbola, Ibrahim dan DoÄŸukan datang ke kamar kami untuk menyaksikan pertandingan bersama sama. Ibrahim yang mengenakan kostum Juventus tak lupa membawa minuman dan snack.
Babak pertama Juventus unggul cepat lewat gol yang dilesakkan Morata, ketika gol terjadi Gianni si anak Italia berteriak kegirangan. Dan kami bertepuk tangan untuk Juventus dan Gianni.
Ketika Ronaldo ngegolin, Gianni tampak murung. Kita hanya bisa menyemangati dia. Masih ada babak kedua.
Saat half time sambil menikmati snack yang dibawa Ibrahim, kami ngobrol ngobrol. Saat ngobrol pertanyaan yang gak saya harapkan datang. Pertanyaan tentang kondisi sepak bola tanah air. Adalah Samad , teman Turki saya yang tanya begini. ‘Bagaimana sepak bola di Indonesia? tanya dia. Sebelum saya menjawab untung sudah ada teman lain yang mengubah topik pembicaraan. Jadi saya selamat dari menceritakan kondisi sepak bola Indonesia yang sedang ‘sakit’. Iya konflik PSSI mulai dari zamannya pak Nurdin Halid dan sampai sekarang. Baru baru ini Kemenpora yang membekukan status PSSI ,dan memaksa PSSI harus membatalkan semua jadwal pertandingan.
Harapan saya sebagai warga yang cinta sepakbola hanyalah, sepakbola yang merupakan tontonan warga murah meriah ini kembali bergulir. PSSI dan Kemenpora segera mengambil langkah kongkret.
Kembali ke pertandingan liga champion, Gianni kembali berteriak senang ketika Tevez berhasil menyarangkan bola ke gawang Real Madrid melalui titik putih.
Setelah pertandingan Gianni kirim pesan Whatsapp. Thankyou for the match , Im very happy to see with you and Turkish friends..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H