Mohon tunggu...
Hario Wicaksono
Hario Wicaksono Mohon Tunggu... Guru - Kelahiran Klaten 15 Juni 1988, saat ini mengajar Bahasa Jawa di SMK Pembangunan Nasional Sukoharjo

Oleh Seneng-Seneng Nanging Aja Sa'senenge

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kosakata Bahasa Jawa Memperkaya Perbendaharaan Kata Nasional

2 Desember 2021   12:15 Diperbarui: 2 Desember 2021   12:25 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Melihat judul di atas jangan heran. Ketika saya membuat pernyataan tersebut di depan kelas semua murid pun bengong, dan bertanya "kok bisa, Pak?" Kemudian saya menjelaskan kata-kata yang berasal dari bahasa Jawa secara sengaja digunakan untuk menerima kata serapan dari bahasa asing yang kemudian dipatenkan di kamus bahasa Indonesia. 

Kata unggah dan unduh merupakan contoh kosakata dari bahasa Jawa, yang dipergunakan untuk menerjemahkan kata upload dan download dari bahasa Inggris. Apa arti sebenarnya kata unggah dan unduh itu dan mengapa dipadankan dengan upload dan download? 

Unggah dan unduh berasal dari bahasa Jawa. Unggah bermakna 'menaikkan sesuatu' dan unduh bermakna 'memanen buah'. Dari bentuk dasarnya kata download bermakna 'menurunkan atau mengambil sesuatu' sedang upload bermakna 'menaikkan atau memindah sesuatu ke tempat yang lebih tinggi'. 

Dalam teknologi informasi komunikasi sekarang unggah dan unduh adalah 'istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses transfer berkas pemindahan data elektronik antara dua komputer atau sistem serupa lainnya'.

Dari data di atas dapat kita lihat persamaan konsep antara download dan unduh serta antara upload dan unggah menjadi dasar pemadanan. Dalam tata cara pembentukkan istilah, cara pemadanan demikian disebut penerjemahan dengan perekaan, yaitu pemadanan istilah asing dengan penciptaan istilah baru yang berasal dari khazanah kata bahasa-bahasa nusantara yang memiliki kesamaan konsep. Selain itu, kemudahan pengucapan dan estetika bentuk juga mempengaruhi keberterimaan kata unduh dan unggah.

Dalam hal ini, mengingatkan semua warga masyarakat Jawa untuk mensyukuri dan terus melestarikan budaya dan bahasa sendiri, jangan sampai kepunahan mendatangi. Melihat hal di atas, ternyata kekayaan bahasa Indonesia tidak luput dari sumbang sih kosakata bahasa daerah yaitu bahasa Jawa. 

Demikian saya sampaikan ke semua orang tua dalam membangun pondasi anak dalam berbahasa sejak kecil untuk tidak melupakan bahasa daerah masing-masing. Ingat Bhineka Tunggal Ika, meski kita berbeda dalam bahasa daerah namun tetap menyatu dalam bahasa nasional, bahasa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun