Mohon tunggu...
HARIONO
HARIONO Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

Guru Bahasa Inggris SMKN 2 Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Belajar Bahasa Inggris Tanpa Kamus, Why Not!

3 November 2020   22:30 Diperbarui: 4 November 2020   13:29 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis itu asik kalau dilakukan dengan cara yang inovatif. Menulis merupakan kegiatan menyalurkan ide untuk mengungkapkan perasaan akan sesuatu hal. 

Pada dasarnya setiap peserta didik bisa mengungkapkan idea atau perasaan yang diperolehnya dari aktivitas sehari-hari. Misalkan ketika pembelajaran Matematika peserta didik bercerita tentang rumusan Pythagoras yang dipelajarinya. 

Ketika pembelajaran Bahasa Inggris peserta didik bercerita tentang materi Main Idea  yang dipelajarinya. Namun tidak semua peserta didik bisa menulis apa yang diceritakan dengan baik. Apalagi menulis dalam bahasa Inggris. Vocabulary (kosa kata) memang menjadi kesulitan tersendiri dalam menulis dimata pelajaran bahasa Inggris.

Maka dari itu membangun penguasaan vocabulary menjadi tantangan tersendiri bagi guru bahasa Inggris. Menggunakan kamus merupakan salah satu solusi, namun hal tersebut bisa menjadikan peserta didik ketergantungan terhadap kamus. 

Seperti istilah ibarat sayur tanpa garam, belajar bahasa Inggris terasa tidak lengkap tanpa kamus. Maka dari itu penulis akan memberikan salah satu metode untuk mengurangi penggunaan kamus.

Pada kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di salah satu kelas XI di SMKN 2 Tanah Putih penulis menggunakan media wordwall. Wordwall adalah sebuah media yang digunakan untuk menulis kata-kata sulit diiringi dengan artinya, biasanya terbuat dari kertas karton yang ditempelkan didinding kelas. Namun karena pembelajaran masih daring maka sebagai pengganti dinding kelas yaitu grup Whatsapp kelas (WAG).

Pada mulanya peserta didik menuliskan bahan wordwall dari kata-kata yang muncul ketika pembelajaran. Misalnya pada kegiatan belajar menentukan Main Idea dari surat pribadi, maka peserta didik mencari didalam contoh surat pribadi 5 buah kata yang akan dibuat kedalam wordwall. Kegiatan menulis wordwall ini berlanjut setiap guru masuk kedalam kelas walau dengan materi yang berbeda.

Agar menulis wordwall lebih menarik penggunaan warna-warni bisa menjadi solusi untuk menghadirkan seni didalamnya (STEAM; Art). Atau juga bisa menggunakan aplikasi desain grafis seperti Canva (STEAM; Technology). 

Jadi ketika menulis peserta didik menjadi lebih aktif dan akan mudah mengingat apa yang telah peserta didik usahakan (buat). Menulis menjadi lebih menarik ditambah bonus hafal kata-kata bahasa Inggris.

Tentunya kegiatan ini tidak instan, artinya untuk membangun penguasaan vocabulary guru harus melanjutkannya setiap memberikan materi lain. 

Guru bisa mengedukasi peserta didik tentang pentingnya media ini agar peserta didik secara mandiri membuatnya. Dan tentunya tetap dalam pengawasan guru, bisa dengan memberikan nilai atau juga memamerkan hasil karya di grup kelas supaya peserta didik termotivasi untuk membuatnya lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun