Aku terheran-heran ketika tanteku yang sudah 8 tahun tidak berjumpa berkata sambil tertawa seperti melihat sesuatu yang lucu :" Kok kayak Justine Bieber", aku hanya sempat tidak mengerti siapa yang dimaksud dengan JB. Oh ternyata 2 hari yang lalu yang lagi konser di Sentul to, maklum era saya sudah jauh berlalu, saya penggemar Wham (George Michael), Air Supply, Lioner Richie, Cindy Loper, yang top tahun 80 an. Ada yang sedikit menggelitik dalam pikiranku.... kenapa masyarakat kita begitu tergila-gila, demikian juga aku pada waktu itu, semasa SMA, tergila-gila pada actris, penyanyi barat yang terkenal dengan hidung yang tinggi, kulit putih, rambut blonde, bule abis.... Di rumahku , anak-anakku, mertuaku....kecuali istriku, mereka memiliki wajah yang mirip bule, karena mertua perempuanku memang berdarah eropa, portugal, yahudi Jerman, belanda, dan Cina. Jadi anak-anakku mewarisi gen itu. Meski secara genotip prosentasenya kecil, etapi gen ini muncul sebagai fenotip yang cukup kentara. Demikian juga si kecil yang dujuluki Londe Pesek oleh omanya, Si Nur Sa'adah (Cahaya Kebahagiaan), esoknya sewaktu saya belanja di Indomaret dan beli nasi pecel, kembali lagi si penjual tahu JB dan terusik dengan figur JB setelah melihat anakku yang bule pesek tadi. Apapun, kenyataannya memang begitulah, Nur Sa'adah memang mirip bule, kulitnya yang putih abis, rambut kecoklatan, terlihat sepeti bule. Bahkan dia lahir 14 Februari, hari Valentine ,yang kata masyarakat modern (baca kebarat-baratan) dan banyak orang menyarankan... Ber inama Valentine ya pak... ini hari special. Tetapi saya memilih nama ini, bukan anti barat... karena saya ingin memberi nama yang Islami dan mengandung Doa kepada sang Pencipta. Aku yakin, manusia tidak ditentukan oleh Ras atau garis keturunan darahnya, tetapi atas rasa takwa kepada Allah SWT, seperti yang tercantum pada Surat Al Hujurat Ayat 13 artinya : "Sesungguhnya Yang Paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah yang paling takwa diantara kamu". Maka saya memberinya nama Nur Sa'adah seperti yang diminta oleh Guru Ngaji saya. ternyata Alhamdulillah benar, anak ini menghadirkan sejuta kebagiaan di hatiku, dengan segala omelannya jika aku berbuat sesuatu yang tidak dikenhendakinya... "Papa berdosa, marah-marah, Papa harus minta maaf pokoknya, Papa harus ngomongnya halus", dan seterusnya. Yang paling meyenangkan hatiku, dia hampir selalu mengikuti saat aku pergi shalat berjamaah di musholla dekat rumah. Sungguh anak yang baik, Alhamdulillah. Nur Saa'dah, engkan bukan JB, engkau adalah permata hatiku. Salam, Hario Adji Pamungkas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H