Penyebaran Covid-19 sudah tidak bisa terbendung lagi diseluruh dunia, terkhusus di negara Indonesia hampir setiap wilayahnya terpapar virus corona. Dampak yang dirasakan oleh setiap masyarakat dari adanya pandemic covid-19 berbeda-beda, misalnya saja banyak para pekerja yang di PHK oleh perusahaan karena anjloknya perekonomian dan disektor pendidikan para guru melakukan proses pembelajaran secara daring yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Hal ini tentu saja membawa perubahan perilaku pada masyarakat yang mengaharuskan segala aktifitasnya berbeda dari sebelumnya.
Pembelajaran yang dilakukan secara daring memang jauh dari kata efektif  di Indonesia, terlebih banyaknya para guru dan siswa yang gaptek pada teknologi serta adanya kendala lain seperti kurangnya jaringan atau monotonnya media yang digunakan oleh guru pada proses pembelajaran. Tentu saja hal ini  merugikan pada siswa karena tidak bisa menyerap ilmu yang diberikan oleh guru sehingga kurangnya minat untuk bekajar.
 Pandemik Covid-19 masih belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir, negara Indonesia mempunyai kabar yang kurang baik mengenai rendahnya minat sebagian siswa pada proses belajar mengajar. Hal ini bisa dilihat dari survey yang dilakukan oleh PISA (Programme for Internasional Student Asessment).  Posisi Indonesia kian menurun dari setiap bidang pembelajaran seperti membaca, matematia dan sains, berdasarkan laporan akhir pada tahun 2019 skor literasi membaca Indonesia berada di peringkat 72 dari 77 negara. Bahkan di Asia Tenggara Indonesia berada di urutan paling bawah bersama Filipina.
Berdasarkan problem di atas, maka secepatnya bidang pendidikan harus dibenahi agar dapat menaikkan posisi Indonesia dengan cara menumbuhkan minta siswa untuk membaca, meskipun pada masa Pandemi Covid-19. Salah satu cara yang paling efektif untuk menumbuhkan minat baca siswa yaitu menggunakan media komik. Komik merupakan media tulis yang digunakan untuk mengekpresikan ide atau gagasan melalui gambar dan dikombinasikan dengan teks.
Proses pembelajaran yang hanya fokus pada tulisan saja akan menyebabkan kejenuhan pada siswa, maka dari itu peran komik sangat membantu dalam menumbuhkan minat baca pada siswa, dengan adanya gambar sebagai visualitas yang dapat merangasang pemikiran siswa, untuk memahami apa yang dilihatnya serta berfikir dalam menerima pengetahuan barunya. Hal ini tentu akan menjadi solusi untuk memberantas buta buku kepada seluruh pelajar yang ada di Indonesia.
Beragamnya cerita yang disediakan melalui komik dengan dikombinasikan melalui materi pelajaran akan memudahkan dalam memperluas imajinasi siswa ketika membaca. Tak hanya itu, siswa akan terus mengeksplor daya fikirnya sesuai apa yang dibaca, sehingga akan memberikan dampak kecanduan siswa untuk terus membaca.
Oleh karena itu, bagi para pendidik di seluruh Indonesia diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan kepada siswa agar terus menuntut ilmu meskipun di masa Pandemi Covid-19. Media komik bisa dijadikan solusi alternatif untuk menyampaikan materi pelajaran yang dikombinasikan dengan gambar dan ide cerita sehingga dapat memberikan minat baca yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H