Mohon tunggu...
Harinto Anggoro
Harinto Anggoro Mohon Tunggu... -

Mahasiswa University of Southampton, tertarik menulis tentang sosial, ekonomi, politik, budaya, sepakbola dan travelling!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pembelajaran Politik di Lingkungan Kampus

6 Mei 2012   11:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lingkungan kampus merupakan simulasi dari kehidupan masyarakat. Segala apa yang terjadi di dalam masyarakat juga terjadi di lingkungan kampus ini, termasuk budaya demokrasi dan berpolitik. Budaya politik justru mendapat tempat tersendiri di kampus. Sedari dulu, pergerakan mahasiswa telah berperan dalam dunia perpolikikan Indonesia. Walaupun sempat vakum pada era orde baru, tetapi setelah reformasi tahun 1998, NKK/BKK ditiadakan dan organisasi kemahasiswaan menjadi tak terkekang lagi sementara para mahasiswa dapat dengan bebas memberikan pendapatnya, tentunya harus sesuai dengan nilai – nilai demokrasi itu sendiri.

Manusia merupakan zoon policiton, di mana manusia selalu berkumpul dan menyampaikan pendapatnya satu sama lain, tentunya secara demokratis. Demokratis berarti setiap manusia menjadi bebas memberikan pendapat ataupun menerima pendapat secara lugas dan beretika. Setiap manusia mungkin bisa saja memberikan pendapat, tapi apakah setiap manusia dapat memberikan pendapat secara lugas dan beretika? Jawabannya ialah belum tentu. Maka di sinilah peran lingkungan kampus agar dapat menjadi tempat pembelajaran politik yang ideal sehingga para mahasiswa dapat menjadi manusia – manusia yang kritis, lugas akan tetapi elegan dan beretika dalam menyampaikan aspirasinya.

Sebagai miniatur negara, di dalam lingkungan kampus sendiri, seperti pemerintahan demokrasi yang sebenarnya, di kampus juga ada lembaga eksekutif dan legislatif. Di sini terdapat berbagai organisasi dekat dengan masalah perpolitikan seperti BEM, HIMA, BPM, Forum mahasiswa dsb. Ada juga unit – unit kegiatan mahasiswa yang walaupun memiliki bidangnya masing – masing yang spesifik namun juga memiliki bagian keorganisasian yang sangat terasa aroma politiknya. Pada dasarnya, dalam setiap organisasi apapun itu yang namanya nuansa politik dan demokrasi pasti akan dirasakan, mulai dari pemilihan ketua, pemilihan pengurus hingga rapat dan musyawarah anggota. Para mahasiswa dapat mengikuti organisasi dan unit – unit kegiatan kemahasiswaan tersebut atau dapat mengikuti berbagai diskusi, forum atau seminar tentang masalah politik sebagai upaya bagi mereka untuk belajar berpolitik.

Berpolitik juga merupakan softskill atau keahlian yang tidak akan diajarkan di dalam kelas, dan waktu yang tepat untuk mendapatkan keahlian berpolitik ini ialah pada saat sedang menjadi mahasiswa karena setelah lulus nanti tidak ada lagi tempat dan waktu lagi untuk belajar berpolitik. Jadi walaupun tidak diwajibkan dan juga tidak masuk materi kurikulum perkuliahan, mahasiwa sangat disarankan untuk mengikuti kegiatan – kegiatan kemahasiswaan. Kita tahu bahwa tokoh – tokoh nasional pada saat ini dulunya merupakan aktivis – aktivis di kampus. Aktivis yang dimaksud yakni orang – orang yang aktif di lingkungan organisasi kampus seperti BEM atau UKM.

Mahasiswa merupakan generasi muda yang akan mempimpin negeri ini di masa yang akan datang. Tentunya sangat diharapkan apabila kampus mampu menjadi tempat untuk mencetak tokoh – tokoh nasional, tempat pembelajaran politik yang baik sehingga dapat membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Tetapi apakah lingkungan kampus telah menjadi tempat yang ideal untuk belajar berpolitik? Jawabannya bisa kita lihat sendiri bagaimana kondisi perpolitikan kampus di kampus kita masing – masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun