Mohon tunggu...
hari hartono
hari hartono Mohon Tunggu... -

Baru belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mas Bambang Setyawan yang Saya Kenal

19 September 2016   19:49 Diperbarui: 19 September 2016   20:03 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dokumentasi kompasiana

Mendekati Kompasianival 2016 yang akan berlangsung di Gedung Smesco Jakarta saya tergelitik untuk menuliskan Kers bernama lengkap Bambang Setyawan asal Salatiga. Hampir semua Kers mengenalnya lewat reportase yang dibuat buruh serabutan (pengakuan di profil) itu. Karena saya pernah 2 X kopdar dan selalu mengikutinya di Kompasiana dan akun fbnya, kiranya tidak salah bila saya menambahkan apa yang saya ketahui.

Mas Bambang Setyawan saya kenal lewat tulisan- tulisan khasnya yang selalu menyelipkan pesan moral yang gampang dicerna siapa pun. Sampai suatu hari saya menulis tentang dirinya yang membuat hatrick Headline di Kompasiana. Tulisan saya rupanya membuat mas Bambang tidak berkenan dan menegur saya dengan keras. Dia meminta saya menemuinya dan meminta tulisan itu dicabut. Karena merasa tidak enak akhirnya saya datang ke Salatiga untuk mengklarifikasi persoalan dan akhirnya tulisan saya hapus (dengan berat hati).

Walau pun hubungan saya dengan mas Bambang tetap berjalan baik tetapi hal itu menimbulkan rasa trauma bagi saya. Selanjutnya saya tidak pernah menulis apa pun walau selalu mengikuti tulisan mas Bambang. Selanjutnya sesudah hari Raya Idhul Fitri 2016 yang lalu saya mampir lagi ke Salatiga. Seperti apa yang ditulis mas Thamrin Sonata dan mas Anang, sosok mas Bambang yang tidak saya ketahui profesi sebenarnya itu memang sederhana. Dalam dua kali pertemuan tanpa rencana dia selalu bercelana pendek jenis jins, berkaos dan memakai sepatu kanvas yang bagian belakangnya diinjak.

Kalau di dunia maya (Kompasiana) mas Bambang dikenal jagoan reportase, bisa disebut juaranya. Ternyata di dunia nyata sepanjang yang saya ketahui juga juara dalam membantu orang- orang yang menurutnya : teraniaya. Dua kali pertemuan di rumahnya selalu ada saja orang yang datang bertamu dan lagi mengalami masalah. Lucunya dia tidak pernah menolak orang yang mendatangi rumahnya. Saya sempat melihatnya menelepon seorang pejabat dengan menggunakan bahasa ngoko dan kalimatnya juga to the point sekali.  Kesimpulan saya mas Bambang type orang yang tidak mau berbelit dan enteng tenaga.

Masih di dunia maya ( di luar Kompasiana) karena saya berteman di fb tentu semua yang dia posting saya ikuti setiap hari. Postingan mas Bambang hanya soal tulisannya di Kompasiana tidak ada yang lain, termasuk keluarganya. Di luar tulisan Kompasiana mas Bambang lebih banyak guyonan dengan teman- temannya. Salah satunya ketika posting kepalanya digunduli dan dibuat seperti di belakang terali besi. Banyak komentar tentang fotonya dan jawabnya tidak ada yang serius walau pertanyaan yang dilontarkan amat serius tetapi jawabannya sama, cenderung semau gue.

Pernah saya bertanya tentang produktifitas menulisnya, kenapa tidak dikirim ke media umum saja dengan pertimbangan nantinya akan mendapatkan honor. Jawabannya : Saya ga mau yang dibayar. Maunya yang gratis- gratis saja. Kalau saya kirim ke media umum orang untuk membacanya harus membeli lebih dulu sedangkan di Kompasiana semua orang bisa mengaksesnya gratis.

Dalam pengamatan saya tulisan mas Bambang tidak berhenti sebatas tulisan saja. Ketika menulis tentang perpustakaan jalanan di Cirebon, mas Bambang mengawalnya sampai teman- teman Kers tergerak ikut membantu. Sampai sekarang mas Robianto tetap dikawal hal itu terlihat pada tulisannya yang terakhir tentang perkembangan perpustakaan jalanan.

Catatan profil mas Bambang di kompasiana selama dua tahun saya pikir interaksinya dengan sesame Kers cukup dekat. Interaksi itu bisa dilihat dari jumlah vote dan komentar dilapaknya. Untuk vote 15.198 dan komentar 15.072 .Interaksi itu bisa juga dilihat dari testimoni beberapa teman Kers yang menulis bahwa mas bambang pernah membantu cara menulis yang baik. Masih dicatatan profilnya mas Bambang sudah menulis 589 judul, 450 pilihan , 216 headline dibaca 1.936. 995. Dengan catatan seperti itu saya tidak merasa bersalah memilih mas Bambang. Akan lebih baik bila ada rekan Kers lainnya yang mau memberikan ulasan karena saya hitung bila dibandingkan nominator lainnya mas Bambang hanya kalah senior. Coba saja dibandingkan sendiri. Untuk kualitas tulisannya tidak terkalahkan dan sudah seharusnya terpilih sebagai Best in Citizen Journalism 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun