Mohon tunggu...
hari firmansyah
hari firmansyah Mohon Tunggu... -

"lebih baik diasingkan, daripada menyerah terhadap kemunafikan."

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Membeli Ulang Indonesia"

28 September 2013   22:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:15 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negeri ini sudah 68 tahun merdeka. Selama 68 tahun kita melakukan selebrasi kemerdekaan ini. Tapi sayang, kemerdekaan 68tahun ini masih terasa hambar bagi sebagian rakyat. Seolah-olah euforia hari kemerdekaan hanyalah bagi kaum elite.
Bila dahulu kita dijajah dari segi fisik dan mental. Sekarang kita dijajah dari finansial dan ekonomi. Terasa lebih menyakitkan. Biarlah mati di ujung pedang syahid membela tanah air. Dari pada mati perlahan-lahan karena kelaparan.
Warga asing begitu asik memporak-porandakan ekonomi kita. Sementara rakyat kecil menjadi tumbal keangkuhan elit senayan. Dari pedagang makanan sampai industri besar hanya segelintir yg dimiliki pribumi. Mereka WNA ber KTP Indonesia mengisi lubang-lubang ekonomi negri ini.
Sebuah ide muncul dari seorang ustadz ternama Yusuf Mansur. Dengan model usaha koperasi umat beliau hadir dengan tagline "Membeli Ulang Indonesia". Ya, memang benar kita harus kembali membeli negri ini. Dengan mode penggerak dari rakyat untuk rakyat. Negeri ini perlahan-lahan akan sejahtera.
Undang-undang telah menyebutkan bahwa sumber daya alam negri ini adalah milik negara dan dikelola untuk kemakmuran rakyat. Tapi, sudahkah rakyat makmur dengan berlimpahnya SDA negri ini.
Dengan ide kecil membangun hotel untuk menginap para calon jamaah haji. Ustadz YM coba menawarkan idenya pada Indonesia. Tapi, baru saja dikembangkan beliau dijegal. Dan media2 lebih senang kasus perselisihan beliau dengan OJK untuk ditayangkan daripada ide cemerlang dari beliau untuk resortasi negri. Bukan sekedar semboyan atau jargon tapi langkah nyata.
ide yg belum terfikirkan sampai saat ini oleh elite. Saya jadi berasumsi bahwa jika konsep investasi syariah ini dikembangkan oleh pemerintah bukan mustahil "FreePort Papua bukan lagi menjadi milik asing. Tapi, milik rakyat indonesia. Bagaimana tidak, dari 25Juta rakyat Indonesia, kita asumsikan sepertiganya adalah orang2 yg memiliki cukup uang. Bila masing2 mereka menginvestasikan 10juta saja. Coba hitung berapa jumlah uang yang terkumpul?? 125.000.000.000.000. Apakah mimpi menjadikan freeport sebagai perusahan milik Indonesia hanyalah sekedar angan-angan??
Tapi, sangat disyangkan elit politik senayan lebih memilih memperkaya diri mereka sendiri daripada mensejahterakan bangsa. Berjuang atas nama rakyat hanyalah nyanyian syahdu massa kampanye. Setelah itu?? Mereka hanya berlomba-lomba memperkaya diri dan memastikan elektabilitas partai tetap tinggi. Liril-lirik syahdu ekonomi kerakyatan untuk kemakmuran tak pernah terealisasi. Semoga negri ini akan ada Yusuf Mansur yusuf mansyur baru dengan ide-ide cemerlangnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun