Karakter merupakan suatu hal yang bisa digunakan sebagai ciri untuk mengenali seseorang. Karakter atau watak mengisyaratkan suatu norma tingkah laku tertentu, di mana seorang individu akan dinilai perbuatannya. Dengan kata lain, karakter merupakan kepribadian yang dievaluasi secara normatif. Sebagai contoh, karakter seorang pemurah hati, seorang penolong; atau bisa pula sebaliknya, karakter seorang pencuri, koruptor, dan lain-lain.
Karakter atau watak memiliki potensi yang besar untuk memengaruhi pola pikir, perasaan, dan tingkah laku seseorang dalam kehidupannya sehari-hari. Maka dari itu karakterlah yang menentukan bagaimana bentuk kontribusi seorang individu baik terhadap perkembangan diri, keluarga, lingkungan, maupun bangsa dan bahkan kepada dunia serta alam semesta. Sementara karakter positif yang dimiliki seorang individu, memiliki energi positif yang pengaruhnya akan mampu menyebar ke lingkungan sekitarnya. Bahkan, bisa menarik atau membangkitkan karakter positif milik individu-individu yang lain.
Karakter positif perlu dimiliki karena dasar-dasar karakter yang positif ini akan membuatnya mampu bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya. Karakter positif itu terbangun dengan proses yang cukup lama yang melibatkan peran serta banyak pihak, baik keluarga, sekolah, masyarakat, maupun pemerintah. Dengan demikian, pembentukan karakter melalui suatu pola asuh yang tepat, merupakan hal yang mesti segera diwujudkan dalam dunia pendidikan kita. Sehingga peran orang tua yang tahu mengenal proses tumbuh-kembang anaknya, sertapengertian mendalam tentang keunikan masing-masing anak.
Untuk itu, orang tua harustahu seperti apa pola asuh yang tepat yang bisa membentuk karakter anak.Untuk mengembangkan karakter positif dalam diri anak, upaya membangun jejaring pendidikan (educational network) dengan menyambung kembali kedekatan yang komunikatif antara para orang tua, guru, masyarakat luas, dan segenap pakar pendidikan, merupakan langkah nyata yang mesti segera direalisasikan. Caranya dengan pendidikan yang dilangsungkan melalui suatu proses pola asih, asah, dan asuh secara konsepsional dan tepat.
Sebaiknya orang tua membentuk karakter anak sejak dini.Dimulai dari anak sudah bisa mengenal lingkungannya , Anak lebih cepat meniru apa yang orang tua lakukan, bukan apa yang orang tua katakan. Untuk itu, ajarkan sesuatu dengan contoh, dengan tindakan yang bisa dilihat anak. Semisal orang tua ingin mengajarkan disiplin, kita pun juga harus disiplin dalam bertingkah laku.untuk mewujudkan itu semua dapat digunakan metode pembentukan karakter bisa melalui hiburan, permainan, pikiran yang positif, sulap, dan sebagainya. Cara untuk membentuk karakter anak bisa dilakukan dengan cara keteladanan dan bimbingan penuh kasih sayang dan kesabaran serta perhatian.
Dalam pembentukan karakter anak, orang tua juga harus mengamati perkembangannya, terutama dalam kehidupan sehari-hari anak. Tidak ada alasan orang tua sibuk sehingga tidak bisa memperhatikan anak, dan itu bisa mengahambat pembentukan karakter anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H