Mohon tunggu...
hari rahman
hari rahman Mohon Tunggu... -

melawan kata kata tiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita yang Selalu Berharap Mentari Terbit di Ufuk Timur, Namun Selalu Gelap Berlapis-lapis

22 Juli 2010   13:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:40 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Peluru dan pentung kayu
Jerit dan isak tangis
Disulap jadi nobel perdamaian
sayap-sayap para ningrat

Dan rakyat biasa
Menulis nama di telaga
Sepi yang menggugat hebat
Jaman gelap, jaman berhala

Semoga ada nabi
Mengibas debu siang hari
Atau kita harus berharap lagi
Menjadi bayi atau menjadi tidak

Sama sekali ada
Di pengharapan ini

Hari-Klaten

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun