Dalam kehidupan ini, kita sering dihadapkan pada berbagai situasi dan keadaan yang sulit untuk diubah. Meskipun demikian, kita memiliki kemampuan untuk mengubah cara pandang kita terhadap keadaan tersebut, sesuai dengan prinsip proaktif yang diajarkan oleh Stephen Covey dalam buku "The 7 Habits of Highly Effective People."Â
Stephen Covey mengajarkan bahwa menjadi proaktif adalah langkah pertama menuju efektivitas yang tinggi. Ini berarti kita memiliki kemampuan untuk mengendalikan tindakan kita sendiri dan memilih tanggapan kita terhadap situasi, terlepas dari kondisi eksternal. Daripada hanya merespon, kita berdaya untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita pegang.
Cara pandang yang proaktif memungkinkan kita untuk melihat kesempatan dalam setiap tantangan. Ketika kita mengubah cara pandang kita dari "Saya tidak bisa mengubah ini" menjadi "Saya bisa mengendalikan tindakan saya," kita mulai merasa lebih berdaya dan bertanggung jawab atas kehidupan kita sendiri.
Jauh sebelum Covey mencanangkan habit ini, Qur'an sudah mengajarkannya. Dalam  Qur'an, kita menemukan banyak petunjuk tentang bagaimana menghadapi keadaan dengan sikap proaktif. Salah satu ayat yang relevan adalah Surat Al-Baqarah (2:286), yang mengingatkan kita bahwa Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya. Ini mengajarkan kita untuk percaya pada diri sendiri dan mengambil tanggung jawab atas tindakan kita.
Selain itu, dalam Surat Ar-Ra'd (13:11), Allah mengingatkan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang berusaha untuk mengubahnya. Ini mencerminkan prinsip bahwa kita harus bertindak secara proaktif untuk mencapai perubahan yang kita inginkan dalam hidup kita.
Mengubah cara pandang kita dengan menjadi proaktif adalah kunci untuk menghadapi keadaan yang sulit. Bahkan bisa dikatakan habit pertama ini ibarat Operating System (OS) untuk ke 6 habit selanjutnya.Â
Tanpa proaktifitas, kita tidak akan mampu menemukan tujuan hidup (start with the end of the mind), tak mampu menentukan prioritas (first think first) apalagi untuk memahami orang lain (seek understand before to be understood), berpikir menang-menang (think win-win), kerja sama (sinergy), belum lagi untuk senantiasa belajar (sharpen the saw).Â
Dengan memadukan pandangan proaktif dalam kehidupan sehari-hari dan dukungan dari ajaran Qur'an, kita dapat menjadi individu yang lebih baik, selalu bersyukur, dan siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang datang dalam perjalanan kita.Â
Semoga kita semua terus berkembang sebagai individu yang proaktif dan efektif sesuai dengan kehendak Allah.
Tabik