e:hari.bagindo@gmail.com
JOKOWI: Kepemimpinan yang di uji?
Usai sudah episode longsor Banjar Negara, disusul babak Air Asia, dan sekarang masuk kedalam episode pencalonan kapolri yang menyesaki laman media cetak dan digital seantero Indonesia pada minggu-minggu ini hari-hari yang akan datang.
Rasanya wajah penegakan hukum di republik kita tercinta ini tidak akan banyak berubah jika tidak serius di benahi tahap demi tahap dan bagian demi bagian. Pilar-pilar penyangganya sebagai ujung tombak dan garda terdepan berada di pundak Kepolisian dan Kejaksaan. Keseriusan penegakan hukum perlu alat kelengkapan yang bersih dari indikasi kecurangan apalagi sangkaan korupsi perlu penyelesaian yang tuntas.
Hal Calon Kapolri?
Penetapan tersangka calon kapolri BG oleh KPK membawa kepada babak baru yang belum pasti ujung dan penyelesaian dan akhir cerita.
DPR seperti di endus oleh banyak pengamat bersikap pragmatis, yang enak-enak buat gue aja lah. Bisa juga di baca sebagai jebakan betmen bagi pemerintahan JOKOWI supaya tidak efektif bekerja. Meski sudah dinyatakan status tersangka oleh KPK, DPR tetap saja melakukan fit and proper tes dan menyatakan lulus dan akhirnya dibawa ke paripurna dan disetujui untuk dilantik menjadi kapolri berikutnya. DPR sebagai wakil rakyat yang seharusnya mendengar aspirasi rakyat seperti tutup kuping dan sibuk dengan agendanya sendiri. Tidak ada kegaduhan antara KIH dan KMP untuk urusan pengusulan KAPOLRI kali ini di DPR menimbulkan tanda tanya yang besar dan perlu di cari tahu alasannya.
Pemerintahan JOKOWIÂ sepertinya sedang diuji. Rakyat yang menginkan pemerintahan yang bersih. KPK sudah menjalankan tugasnya, DPR menjalankan kewenangannya. Tinggal JOKOWI dengan hak prerogatif yang melekat pada dirinya masih akan ditunggu keputusan, langkah, dan aksi lanjutannya terkait pemilihan KAPOLRI yang masih bergulir.
Kekuatan pemimpin dilihat pada saat ia membuat keputusan-keputusan yang besar dan sulit dan hidup dengan semua konsekwensi yang diakibatkannya.
Banyak pilihan yang disodorkan kepada JOKOWI, cukup waktu yang tersedia, tiada kemendesakan atau kegentingan yang memerlukan perhatian.
Sikap berhati-hati dan tepat sasaran serta lembut melangkah dalam prosesnya merupakan seni seorang pemimpin.
Jangan jadi peragu. Ingat janjimu pada negeri. Rakyat berpihak pada yang benar. Tuhan beserta orang-orang benar!