e:hari.bagindo@gmail.com
Sekilas Experiential Learning Education
Now I know the secret of making the best person! is to live in open air, to eat and sleep with the earth!
favourite quotes
Pengantar
Experiential Learning Education apaan lagi nih!
Pernyataan spontan seperti di atas kerap sekali menjadi respon pertama yang keluar untuk sebuah ketidak tahuan dan untuk sesuatu yang baru atau asing di telinga pendengar dan pembaca.
Secara hurufiahnya "Experiential Learning Education" kira-kira artinya pendidikan yang mendasari metode pengajarannya melalui "pembelajaran via Pengalaman" yang sering kali memanfaatkan aktivitas di luar ruang alias alam sebagai media beraktivitas.
Sejatinya Experiential Learning Education bukanlah barang baru. John Dewey ((1859-1952), merupakan tokoh pendidikan dan penggas dan pemikir metode pembelajaran "belajar via pengalaman".
Metode pendidikan Experiential Learning di Indonesia juga tidak kalah berkembang. Kira-kira dimulai dengan hadirnya Outward Bound Indonesia (OBI) yang di dirikan pada tahun 1990. Bahkan Indonesia sudah memiliki sebuah asosiasi yang menaungi para penggiat dan praktisi Experiential Learning Education dalam wadah Assosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI) yang berdiri akhir tahun 2006 dan secara resmi di awal tahun 2007. Beberapa tokoh yang menginisiasi berdirinya AELI antara lain Enda Mulyanto (Pelopor Adventure Camp, PAC), Robby Seahan (OBET Nusantara), Rovino (Ono, Kampoeng Pasir Randu), Kresno Wiyoso (Inong, Tanah Tingal), Yuniga Fernando (Ega, Pancawati Outdoor Training), Soelistyo Winarno (Soel, Praktisi EL) dan F. Rahardi (Wartawan)
Menyampaikan Pesan melalui Experiential Learning Education