e:hari.bagindo@gmail.com
Erupsi Gunung Sinabung sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Sampai hari ini erupsi Gunung Sinabung masih terus berlangsung.
Sepenggal cerita dari Desa Sikeben untuk Pengungsi Sinabung semoga menyegarkan sisi kemanusiaan kita sebagai masyarakat Indonesia. Sikeben adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
Kisah ini bermula ketika masyarakat Desa Sikeben mengantar sumbangan sayur-sayuran kepada para pengungsi Gunung Sinabung. Sambil mengantarkan bantuan perwakilan Desa Sikeben mendengar sharing dan keluh kesah para pengungsing. Salah satu pengungsi mengungkapkan:
"Bencana ini belum tahu kapan berakhir. Memang untuk makan kami sudah disediakan. Tapi kelanjutan hidup hidup kami tidak mungkin begini terus. Kami punya anak dan kebutuhan yang lain. Jadi sementara belum ada relokasi, kami ingin adalah tempat kami bertani". ungkap pengungsi Gunung Sinabung".
20 hektar lahan boleh dipakai oleh pengungsi Gunung Sinabung
Penduduk di sekitar Gunung Sinabung memang menggantung hidup dari berladang dan bercocok tani. Sebagian besar penduduknya adalah petani.
Keluh-kesah ini sampaikan kepada tokoh Desa Sikemben Bapak Purba. Penduduk daerah Bekerah dan Simacem yang merespon pertama. Sudah di data ada 20ha lahan yang sudah terdata dari setiap orang per orang yang sudah sepakat untuk diolah lahannya. Ada pemikiran untuk membuatkan surat dengan yang punya lahan sehingga ada informasi terkait waktu yang diberikan untuk pemanfaatan hak pakai lahan oleh para pengungsi.
Kolaborasi Lahan, Modal (pupuk, bibit) serta Keinginan Mandiri
Kolaborasi 3 pihak yang dipersatukan dalam potret kebersamaan yaitu penduduk Desa Sikeben rela memberikan pinjaman tanahnya dengan ketulusan, GKI Kayuputih dengan ketulusan untuk memberikan bantuan modal dan bagaimana bapak ibu pengungsi merespon yang ingin mandiri perlu di beri kemampuan untuk bangkit kembali menata hidup dan menapaki masa depan.