Mohon tunggu...
Hari Bagindo Pasariboe
Hari Bagindo Pasariboe Mohon Tunggu... Ilmuwan - Statistician @ Indonesian Statistics

born and raised in Jakarta, statistician at National Statistics Office, focus environmental and social resilience statistics. former teacher, marketer, facilitator

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

9# Revolusi Mental ala Wallace D Wattles

6 November 2014   21:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:27 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

e:hari.bagindo@gmail.com

Pengantar

Sebuah Transliterasi oleh Hari Bagindo  dari"The Science of Getting Rich, karya Wallace D Wattles,1910,

Tulisan ini adalah  sebuah pragmatisme, bukan filosofis; sebuah petunjuk praktis, bukan sebuah risalah teori. Dimaksudkan  untuk setiap orang yang kebutuhan yang paling mendesak adalah untuk uang; ingin kaya terlebih dulu dan berfilosofi kemudian. Tulisan ini bagi mereka  yang inginkan hasil dan yang bersedia untuk mengambil kesimpulan ilmu pengetahuan sebagai dasar untuk bertindak, tanpa masuk ke dalam tiap-tiap proses  hingga dicapai kesimpulan.
Diharapkan pembaca akan mengambil penyataan-pernyataan mendasar  dengan penuh keyakinan, sama seperti  pada saat kita meyakini hukum kelistrikan yang sampaikan olehMarconi atau Edison; dan menerima pernyataan tersebut dengan keyakinan, bahwa ia akan terbukti kebenarannya dan bertindak atas mereka tanpa rasa takut atau ragu-ragu. Setiap orang yang melakukan sesuai dengan  petunjuk ini tentu akan menjadi kaya; karena pengetahuan terapan in adalah sebuah ilmu pasti, dan kegagalan sangat tidak mungkin terjadi.

CARA MENGGUNAKAN KEHENDAK#9

Selamat membaca!

CARA menjadi secara ilmiah, Anda tidak perlu menggunakan kekuatan di luar diri Anda.

Anda tidak berhak untuk melakukannya, bagaimanapun juga.

Adalah salah untuk menerapkan kehendak Anda untuk orang lain, agar mereka melakukan apa yang Anda inginkan untuk dilakukan.

Adalah tindakan yang nyata-nyata salah untuk memaksa orang dengan kekuatan mental sama hal nya denganmemaksa dengan kekuatan fisik. Jika ada orang memaksa dengan kekuatan fisik untuk melakukan sesuatu bagi Anda sehingga mereduksi mereka menjadi  budak, mendorong dengan mental merupakan perbuatan yang persis sama; satu-satunya perbedaan adalah dalam metode. Jika mengambil sesuatu dari orang lain secara fisik  disebut perampokan, mengambil dengan kekuatan mental adalah perampokan juga; tidak ada perbedaan prinsip.

Anda tidak memiliki hak untuk menggunakan kekuatan kehendak Anda pada orang lain, bahkan “demi kebaikannya sendiri”; karena engkau tidak tahu apa yang baik untuknya. Pengetahuan menjadi kaya tidak mengharuskan Anda untuk menerapkan kekuasaan atau kekuatan pada orang lain, dengan cara apapun. Tidak ada perlunya sedikit untuk melakukannya; memang, setiap upaya untuk menggunakan kehendak Anda pada orang lain hanya akan cenderung mengalahkan tujuan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun