Pancasila 22 Juni tahun 2023 biasa ramai diskusi, FGD, dan dialog-dialog interaktif bertema Pancasila sebagai ideologi bangsa di gagas oleh unsur-unsur pemerintah.
Menjelang hari lahirPertanyaan yang muncul dikepala saya: Apakah Pancasila bisa menjadi tema yang AKTUAL dan FAKTUAL hari ini bagi bangsa Indonesia?
Pertanyaan ini wajar saja muncul bila kita melihat kondisi dan tantangan saat ini dimana:
1. Gambaran siklus kehidupan yang mulai sarat dengan dunia digital melalui  aplikasi digital hampir pada setiap aspek kehidupan. Prinsip dimana kebiasaan setiap hari menjadi habitus, habitus menjadi menifestasi habituasi yang akhirnya merubah budaya. Pada akhirnya merubah budaya bangsa.
2. Tantangan globalisasi. Secara sederhana globalisasi memang dirancang untuk negara-negara ex penjajah mendominasi kembali. Dengan sendiirnya, globalisasi tidak cocok untuk negara berkembang. Globalisasi mensyaratkan KAMU (negara berkembang) ikut aturan SAYA (negara maju). Globalisasi perlu di sadari sebagai bentuk penjajahan baru yang berbasis pada aturan main yang di diktekan oleh negara-negara global ex penjajah. Globalisasi berbasis pemaksaan aturan, bukan dialog berdasarkan kesetaraan dan keunikan masing-masing.
3. Nilai historis dan emosional PANCASILA perlu di aktualisasikan kepada target sasaran yang spesifik, pemuda dan pelajar. Hal dasar dan prinsip-prisip penting bahwa: Dialog, diskusi dan dialektika tentan Pancasila lahirnya dipicu oleh sebuah pertanyaan mendasar: "Apabila kita (INDONESIA) menjadi negara merdeka, maka akan dibangun atas dasar apa? Pemahaman dasar historis bahwa Pancasila ada sebagai ideologi dan lahir dari proses dialog panjang pendiri bangsa, dimana toleransi, gotong royong adalah unsur penbentuk di dalamnya perlu tersosialisais dengan baik. Sejarah yang benar!
4. Kekayaan filosofis bahwa bangsa Indonesia kaya dengan kearifan lokal. Kekayaan  serta kearifan kearifan lokal inilah merupakan dasar sumber pembentukan karakter bangsa.
Kerja-kerja serius untuk membumikan PANCASILA merupakan kerja-kerja yang berpeluh. Membuka dan membaca sumber-sumber sejarah yang kredibel, mengambil nilai belajarnya merupakan langkah awal kemudian menyebarluaskannya.Â
Deklarasi dan rapat-rapat tidak cukup untuk memfaktualkan serta mengaktualkan PANCASILA. Sejatinya PANCASILA bukan untuk sekedar di perbincangkan. Tetapi sebenarnya adalah alat perjuangan bangsa dalam berjalan dalam pergaulan global. Dalam bermasyarakat, menjadi dasar hidup bersama. Dalam level individu menjadi pedoman hidup untuk dihayati dan diamalkan.
Ini perjuangan kita sesungguhnya.
Semarang, 20 Juni 2023 Menjelang hari lahir  PANCASILA