Analisis Media Sosial Twitter: Ramai Perang Netizen Indonesia VS Malaysia
Perang Hujat di Internet (netwar) antara netizen Indonesia dan Malaysia
Bukan kali ini saja terjadi keriuhan di media sosial dalam relasi netizen Indonesia dan Malaysia.
Social Media Analytic Tools besutan Drone Emprit Academic Universitas Islam Indonesia mengkonfirmasi adanya "Perang Hujat di Internet (netwar) antara netizen indonesia dan Malaysia" ini di media sosial Twitter.
Dalam rentang observasi pengamatan penulis selama 7 hari antara 16 Agustus sampai 23 Agustus malam, drone emprit menangkap total 3307 dan angka ini terus bergerak naik dan terus menghangat sampai pukul 21.16 malam saat tulisan ini dibuat sudah mencapai total 4022 total twit.
Berkah internet gratis kebijakan pemerintah Malaysia selama masa pandemi ini  tidak di sia-siakan warganya dalam mengakses internet termasuk media sosial twitter. Sangat berbeda dengan pemerintah Indonesia yang meminta warganya mengurangi penggunaaan internet.
Bila kita melangkah mundur sedikit mencermati relasi kedua negara, beragam isu telah digunakan menghangatkan hubungan dua negara. Beberapa topik yang mengemuka dan terus berulang antara terkait klaim warisan budaya, perlakukan terhadap TKI di Malaysia, sengketa batas wilayah, kabut asap dan kebakaran hutan dan beragam persoalan lainnya.
Dalam kehidupan nyata ditambah lagi dengan dengan munculnya media sosial sebagai "new media" ekspresi publik seperti semakin dimanjakan, Hampir tanpa batas dan sensor.
Nampak jelas bahwa publik memiliki daya nalar dan psikologi tersendiri dalam memandang beragam fenomena dan persoalan yang menyeruak ke permukaan direspon dengan sangat cepat bahkan dalam hitungan detik saja. Sehingga hampir dalam segala hal termasuk sentimen, opini, nilai, dapat dengan seketika muncul dan direspon oleh kedua kelompok netizen dari dua negara ini.
Word Cloud
Beragam tema yang muncul terkonfirmasi melalui  word cloud yang berhasil di bangkitkan sosial media analysis drone emprit seperti yang tersaji pada gambar berikut:
Emosional Analysis
4 Besar warna emosi yang muncul dalam kesempatan kali ini ini didominasi oleh warna emosi terbanyak adalah kemarahan (anger), dikuti warna emosi yang gembira (joy), kepercayaan (trust) dan keterkejutan (suprise).
Secara lengkap  hasil Emotional Analysis terbagi menjadi:
Anger:243
joy:79
trust:72
Surprise:52
Other( fear:17, sadness: 11, disgust: 16, anticipation: 5)
Secara jelas Gambar hasil analisis emosi disajikan berikut ini
Social Network Analysis (SNA)
secara umum dapat dilihat sebaran SNA tidak di dominasi oleh satu atau beberapa twit saja. sebaran nampak alami dan tidak ada tanda-tanpa munculnya buzzer yang medominasi percakapan. Artinya topik ini muncul secara alami hasil interaksi murni netizen di kedua negara.
Persepektif Geografis
Hasil tangkapan layar yang di kategorisasi berdasarkan lokasi pengguna twitter kedua publik menunjukkan bahwa sentimen ini diikuti oleh publik kedua negara tanpa dibatasi oleh batas-batas fisik negara masing-masing.
Lesson Learned
Tulisan ini bukan bermaksud untuk memperuncing ataupun mempertajam opini yang berkembang, tetapi mencoba  menangkap  suasana kebatinan yang sudah ada dan mengakar di sana bukan  memperkeruh kondisi yang ada. Sebagai sebuah bentuk jurnalisme data yang berusaha menangkap dengungan-dengungan lirih untuk dapat dimaknai dan diambil nilai belajar terbaik.
Tanpa usaha-usaha yang serius dari kedua pihak bibit-bibit perbedaan dapat disemai menjadi konflik sosial yang bila tidak dikelola dapat merugikan kedua pihak secara ekonomi dalam perdagangan, pariwisata, dan aspek pembangunan sosial kawasan yang lebih besar. Persoalan sudah terbukti tidak selesai hanya menyentuh level negara dan kebijakan yang cenderung bersifat makro.
Ada hal-hal yang lebih substantif yang perlu di artikulasi secara terus menerus dan berkelanjutan untuk mengikis kecurigaan dan distrust yang terlanjur mengakar. Pencerah-pencerah perlu dimunculkan  lebih banyak lagi. Komunikasi dan relasi secara riil antara netizen melalui "code of conduct" yang mengedepankan persamaan dan perdamaian harus terus diupayakan.
Dirgahayu Indonesia Ke-75- 17 Agustus 2020
Selamat Hari Merdeka  Malaysia 31 Agustus 2020
Salam Hangat,
Hari Bagindo
Duren Sawit, 22 Agustus 2020
10.42 WIBÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H