Mohon tunggu...
Hari Bagindo Pasariboe
Hari Bagindo Pasariboe Mohon Tunggu... Ilmuwan - Statistician @ Indonesian Statistics

born and raised in Jakarta, statistician at National Statistics Office, focus environmental and social resilience statistics. former teacher, marketer, facilitator

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Analisis Media Sosial Twitter: Ramai Perang Netizen Indonesia Vs Malaysia

23 Agustus 2020   23:02 Diperbarui: 24 Agustus 2020   00:00 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Media Sosial Twitter: Ramai Perang Netizen Indonesia VS Malaysia
Perang Hujat di Internet (netwar) antara netizen Indonesia dan Malaysia

Bukan kali ini saja terjadi keriuhan di media sosial dalam relasi netizen Indonesia dan Malaysia.

Social Media Analytic Tools besutan Drone Emprit Academic Universitas Islam Indonesia mengkonfirmasi adanya "Perang Hujat di Internet (netwar) antara netizen indonesia dan Malaysia" ini di media sosial Twitter.

Dalam rentang observasi pengamatan penulis selama 7 hari antara 16 Agustus sampai 23 Agustus malam, drone emprit menangkap total 3307 dan angka ini terus bergerak naik dan terus menghangat sampai pukul 21.16 malam saat tulisan ini dibuat sudah mencapai total 4022 total twit.

dok. pribadi
dok. pribadi
Bukan kebetulan bahwa perayaan hari Kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus sangat dekat dengan perayaan kemerdekaan Malaysia pada 31  Agustus. Barang kali momen perayaan kemerdekaan yang berdekatan antara dua negara bertetangga ikut memberi sumbangan semangat masing-masing netizen yang kelebihan waktu dan energi ditengah pandemi yang sedang melanda dunia secara global.

Berkah internet gratis kebijakan pemerintah Malaysia selama masa pandemi ini  tidak di sia-siakan warganya dalam mengakses internet termasuk media sosial twitter. Sangat berbeda dengan pemerintah Indonesia yang meminta warganya mengurangi penggunaaan internet.

Bila kita melangkah mundur sedikit mencermati relasi kedua negara, beragam isu telah digunakan menghangatkan hubungan dua negara. Beberapa topik yang mengemuka dan terus berulang antara terkait klaim warisan budaya, perlakukan terhadap TKI di Malaysia, sengketa batas wilayah, kabut asap dan kebakaran hutan dan beragam persoalan lainnya.

Dalam kehidupan nyata ditambah lagi dengan dengan munculnya media sosial sebagai "new media" ekspresi publik seperti semakin dimanjakan, Hampir tanpa batas dan sensor.

Nampak jelas bahwa publik memiliki daya nalar dan psikologi tersendiri dalam memandang beragam fenomena dan persoalan yang menyeruak ke permukaan direspon dengan sangat cepat bahkan dalam hitungan detik saja. Sehingga hampir dalam segala hal termasuk sentimen, opini, nilai, dapat dengan seketika muncul dan direspon oleh kedua kelompok netizen dari dua negara ini.

Word Cloud
Beragam tema yang muncul terkonfirmasi melalui  word cloud yang berhasil di bangkitkan sosial media analysis drone emprit seperti yang tersaji pada gambar berikut:

dok. pribadi
dok. pribadi
Hampir segala tema tertangkap dari word cloud yang dibangkitkan seputar keriuhan ini. mulai dari tema diskriminasi, lagu, zaky, dll. -tema seperti bangkitan world cloud  menjadi isu yang penting dalam perang antar netizen kali ini.

Emosional Analysis

4 Besar warna emosi yang muncul dalam kesempatan kali ini ini didominasi oleh warna emosi terbanyak adalah kemarahan (anger), dikuti warna emosi yang gembira (joy), kepercayaan (trust) dan keterkejutan (suprise).
Secara lengkap  hasil Emotional Analysis terbagi menjadi:
Anger:243
joy:79
trust:72
Surprise:52
Other( fear:17, sadness: 11, disgust: 16, anticipation: 5)

Secara jelas Gambar hasil analisis emosi disajikan berikut ini

dok. pribadi
dok. pribadi
Emosi kemarahan yang mendominasi ternyata di imbangin oleh emosi-emosi lain sebagai penyeimbang.  3 warna emosi lainnya yang mengikuti seperti joy, tust dan surprise berhasil memecah warna emosi menjadi tidak melulu topik netizen diliputi oleh suasana  amarah saja, meskipun hampir selalu ada warna emosi ini dalam setiap percakapan diantara kedua publik netizen.

Social Network Analysis (SNA)
secara umum dapat dilihat sebaran SNA tidak di dominasi oleh satu atau beberapa twit saja. sebaran nampak alami dan tidak ada tanda-tanpa munculnya buzzer yang medominasi percakapan. Artinya topik ini muncul secara alami hasil interaksi murni netizen di kedua negara.

Persepektif Geografis

Hasil tangkapan layar yang di kategorisasi berdasarkan lokasi pengguna twitter kedua publik menunjukkan bahwa sentimen ini diikuti oleh publik kedua negara tanpa dibatasi oleh batas-batas fisik negara masing-masing.

dok. pribadi
dok. pribadi
Selain di Indonesia dan Malaysia, pengguna twitter tersebar baik di Amerika Serikat, Chec, Inggris, Singapura, Prancis, Jepang, Chille dan India. Hal ini dapat di maknai  bahwa netizen tetap mengikuti perkembangan isu-isu yang dianggap penting, relevan dan dekat dengan dirinya meskipun secara tempat tinggal tidak sedang berada di negaranya sendiri. Nasionalisme tetap melekat meskipun sedang jauh di negeri orang. 

Lesson Learned

Tulisan ini bukan bermaksud untuk memperuncing ataupun mempertajam opini yang berkembang, tetapi mencoba  menangkap  suasana kebatinan yang sudah ada dan mengakar di sana bukan  memperkeruh kondisi yang ada. Sebagai sebuah bentuk jurnalisme data yang berusaha menangkap dengungan-dengungan lirih untuk dapat dimaknai dan diambil nilai belajar terbaik.

Tanpa usaha-usaha yang serius dari kedua pihak bibit-bibit perbedaan dapat disemai menjadi konflik sosial yang bila tidak dikelola dapat merugikan kedua pihak secara ekonomi dalam perdagangan, pariwisata, dan aspek pembangunan sosial kawasan yang lebih besar. Persoalan sudah terbukti tidak selesai hanya menyentuh level negara dan kebijakan yang cenderung bersifat makro.

Ada hal-hal yang lebih substantif yang perlu di artikulasi secara terus menerus dan berkelanjutan untuk mengikis kecurigaan dan distrust yang terlanjur mengakar. Pencerah-pencerah perlu dimunculkan  lebih banyak lagi. Komunikasi dan relasi secara riil antara netizen melalui "code of conduct" yang mengedepankan persamaan dan perdamaian harus terus diupayakan.

Dirgahayu Indonesia Ke-75- 17 Agustus 2020

Selamat Hari Merdeka  Malaysia 31 Agustus 2020

Salam Hangat,
Hari Bagindo
Duren Sawit, 22 Agustus 2020
10.42 WIB 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun