purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan secara produktif di  daerah asalnya. Hal ini karena peluang kerja di daerah asal tidak banyak dan pola pikir calon purna PMI yang belum mempunyai perencanaan apa yang akan dilakukan saat kembali ke daerah asal. Umumnya PMI berasal dari keluarga yang tidak mampu dan pendidikan rendah, berusia rata-rata 35 tahun namun mempunyai kecapakan karena pengalaman bekerja di Taiwan. PMI juga mempunyai kecenderungan komsumtif dari penggunaan hasil bekerja di taiwan sehingga investasi tidak pada kegiatan usaha. Migrasi sebagai PMI dipengaruhi hukum migrasi di Taiwan yang lebih mudah, tekanan ekonomi dan psikologi sosial yang membuat PMI purna ingin kembali ke Taiwan. Permasalahan yang ada adalah masih tingginya minat para PMI yang telah selesai kontrak untuk kembali ke Taiwan sehingga dibutuhkan solusi untuk permasalahan tersebut.Â
KemampuanSolusi permasalahan mitra yang akan dilakukan tim pengabdian UNNES dengan Ketua Tri Joko Raharjo, anggota tim antara lain Harianingsih, Sri Sumartiningsih, Muaarifuddin, Ahmad Syaikhoni dan Aris Dwiyanto berupa pelatihan motivasi kewirausahaan bagi PMI guna mempersiapkan purna dari kontrak kerja dengan potensi bawaan yang ada pada diri PMI tersebut. Adanya pelatihan ini memberikan motivasi sekaligus membuka wawasan para PMI untuk dapat mandiri. Pengetahuan diberikan antara lain tentang pengembangan ekonomi produktif, wirausaha, investasi, dan usaha-usaha produktif yang dapat dilakukan sesuai dengan bakat potensi bawaan PMI. Pelatihan juga diharapkan dapat mengembangkan potensi diri dan lingkungan serta sumberdaya. PMI juga akan diajak untuk membuat bussines plan agar lebih paham untuk mengendalikan usaha.
Pengabdian dilaksanakan pada 18 Mei 2024 bertempat di PCNU Pintung Taiwan dengan 20 orang jumlah peserta. Wahyudin selaku perwakilan PMI yang ada di Taiwan mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para PMI menghadapi masa purna. Agar dapat mempersiapkan perekonomian dan tetap sejahtera saat kembali ke tanah air. (Rizal)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H