Tak ada yang mampu menyanggah, bahwa Tuhan telah menghamparkan selaksana pesona-Nya di gugusan pulau di sepanjang garis pantai Indonesia timur. Pulau-pulau vulkanis tandus namun eksotis tersusun horizontal mulai dari kawasan Sunda kecil di bagian barat, hingga wilayah dekat laut Arafura di bagian timur.
Eksotisme ini tak hanya soal laut dan pantainya yang menawan, tapi juga soal budaya dan orang-orang sekitarnya, soal flora dan segala makhluk hidup yang tumbuh di atasnya.
Maka tak berlebihan, jika telah lama saya begitu tertarik untuk menyelami setiap lekuk pulau-pulau indah ini hingga jauh ke Rote sana, atau paling tidak hingga Flores, namun apa daya budget dan waktu ternyata menjadi salah satu penghalang.
Perjalanan saya menjelajah pesona Indonesia timur saya mulai dari ujung barat Sumbawa, bersama dua kawan perjalanan yang sama-sama awam soal Indonesia bagian timur.
Garis khayal yang begitu nyata
Wallace tarnyata memang ahli dalam menyekat-nyekat wilayah Nusantara berdasarkan karakter flora dan faunanya. Garis khayal yang ia torehkan di atas selat Lombok -selat yang memisahkan wilayah Bali yang begitu basah dan subur, dengan kawasan Nusa Tenggara yang kering- seolah bukan sekadar garis khayal.
Perubahan atmosfer segera saya rasakan kala memasuki wilayah Sumbawa. Pulau yang memanjang mulai dari selat Lombok hingga selat Sape ini terletak di wilayah yang disebut sebagai kawasan wallacea, sebuah wilayah peralihan antara Asiatic dan Austrialis, beriklim kering dan sarat padang rumput.
Terpukau dengan asing namun mengagumkannya atmosfer Sumbawa, sejenak kami sempat mengabadikan gambar di sekitar pelabuhan Pototano. Tak banyak wilayah sumbawa yang kami jelajahi karena hari mulai petang, dan kami harus melanjutkan perjalanan ke titik utama tujuan kami, sebuah pulau kecil di sebelah barat laut Sumbawa.
Terlatak persis di “tanduk” barat laut pulau Sumbawa, pulau Kenawa dapat dijangkau dengan mudah menggunakan perahu kecil dari dermaga Pototano. Perjalanan dengan perahu motor memakan waktu tak lebih dari 30 menit.
Siang menuju sore adalah waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan. Di sepanjang perjalanan, kita dapat melihat memukaunya gugusan kepulauan Sumbawa dengan eksposure cahaya yang pas untuk mengambil foto karena langit mulai teduh dan guncangan perahu mulai reda karena ombak tak terlalu bergejolak.