Mohon tunggu...
Hari Akbar Muharam Syah
Hari Akbar Muharam Syah Mohon Tunggu... Auditor - Karyawan

Karyawan di Salah Satu Perusahaan Swasta Nasional. Menulis tentang Jalan-jalan, sosial dan sastra. Pendatang baru di dunia tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kenawa, Primadona di Ujung Barat Sumbawa

11 Agustus 2016   01:27 Diperbarui: 11 Agustus 2016   08:23 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padang Rumput Kenawa (Dok. Pribadi)

Tak ada yang mampu menyanggah, bahwa Tuhan telah menghamparkan selaksana pesona-Nya di gugusan pulau di sepanjang garis pantai Indonesia timur. Pulau-pulau vulkanis tandus namun eksotis tersusun horizontal  mulai dari kawasan Sunda kecil di bagian barat, hingga wilayah dekat laut Arafura di bagian timur.

Eksotisme ini tak hanya soal laut dan pantainya yang menawan, tapi juga soal budaya dan orang-orang sekitarnya, soal flora dan segala makhluk hidup yang tumbuh di atasnya.

Maka tak berlebihan, jika telah lama saya begitu tertarik untuk menyelami setiap lekuk pulau-pulau indah ini hingga jauh ke Rote sana, atau paling tidak hingga Flores, namun apa daya budget dan waktu ternyata menjadi salah satu penghalang.

Perjalanan saya menjelajah pesona Indonesia timur saya mulai dari ujung barat Sumbawa, bersama dua kawan perjalanan yang sama-sama awam soal Indonesia bagian timur.

Garis khayal yang begitu nyata

Wallace tarnyata memang ahli dalam menyekat-nyekat wilayah Nusantara berdasarkan karakter flora dan faunanya. Garis khayal yang ia torehkan di atas selat Lombok -selat yang memisahkan wilayah Bali yang begitu basah dan subur, dengan kawasan Nusa Tenggara yang kering- seolah bukan sekadar garis khayal.

Perubahan atmosfer segera saya rasakan kala memasuki wilayah Sumbawa. Pulau yang memanjang mulai dari selat Lombok hingga selat Sape  ini terletak di wilayah yang disebut sebagai kawasan wallacea, sebuah wilayah peralihan antara Asiatic dan Austrialis, beriklim kering dan sarat padang rumput.

Terpukau dengan asing namun mengagumkannya atmosfer Sumbawa, sejenak kami sempat mengabadikan gambar di sekitar pelabuhan Pototano.  Tak banyak wilayah sumbawa yang kami jelajahi karena hari mulai petang, dan kami  harus melanjutkan perjalanan ke titik utama tujuan kami, sebuah pulau kecil di sebelah barat laut Sumbawa.

Mengarungi selat Lombok. Sumbawa mulai terlihat (Dok. Pribadi)
Mengarungi selat Lombok. Sumbawa mulai terlihat (Dok. Pribadi)
Tiba di Kenawa

Terlatak persis di “tanduk” barat laut  pulau Sumbawa, pulau Kenawa dapat dijangkau dengan mudah menggunakan perahu kecil dari dermaga Pototano. Perjalanan dengan perahu motor memakan waktu tak lebih dari 30 menit.

Siang menuju sore adalah waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan. Di sepanjang perjalanan, kita dapat melihat memukaunya gugusan kepulauan Sumbawa dengan eksposure cahaya yang pas untuk mengambil foto karena langit mulai teduh dan guncangan perahu mulai reda karena ombak tak terlalu bergejolak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun