Engakau memanggil :
Tuhan : aku bergegas
Dan kini mendamba
Di tangga SinggasanaMU
Dinyalakan Cinta
PandangMu
Alangkah ramah
Menyakitkan
Berkilau menembus Kalbu : Tuhan , kuhampiri
Dulu aku tersesat ,
Mabuk mimpi,
Terbenam,
Terpilih bagi neraka dan sengsara.
Dulu kau menjulang jauh:
PandangMu tak terpenamai,
Berkisar ,
Menyentuhku kerap sekali : kini gemar kuhampiri.
Aku ngeri
Akan kedelaman malam
Sang dosa
Dan enggankuberpaling.
Tak sanggup nabaikanMu,
Di malam seram ngeri,
Dengan pilu
Aku Menatapmu, harus mrengkuhMu.
Begitu lembut Engkau
Setia , Pengasih
Maha penyayang,
Wahai , Citra juru Selamat!
Kabulkan Hasratku,
Sanggupkan cita pikirku
Tenggelam dalam
Kedalaman CintaMu , biar erat terpagut padaMu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H